Suara.com - Kuasa hukum Jakarta International School (JIS) Hotman Paris, Kepala Sekolah JIS Elsa Donohue, staf JIS Niel Bantleman dan sejumlah orang tua murid JIS mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kedatangan mereka untuk meminta klarifikasi KPAI atas pernyataannya yang menyebut empat guru JIS terlibat kasus kekerasan seksual.
"Ini semacam somasi halus," kata Hotman, saat tiba di Kantor KPAI, Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Hotman mengatakan, KPAI lewat sekretarisnya Erlinda, mengatakan di media bila empat orang guru JIS terlibat pelecehan. Hotman pun meminta supaya ada klarifikasi dari pernyataan ini.
"Apakah memang ada bukti? apa sudah dilakukan investigasi? Kalau memang ada, kita ingin tahu. Karena apa yang diungkapkan ini sudah berkembang dan menjadi opini masyarakat," tutur Hotman.
Dia menegaskan, kasus ini memang tengah bergulir dan tersangka dalam kasus ini adalah orang pribumi yang merupakan bukan guru JIS.
"Tersangka untuk kasus ini adalah pribumi dan bukan guru," tutur Hotman.
Sementara itu, Neil Bantleman warga negara Kanada yang menjadi staf JIS mengatakan, bila tidak ada buktinya, KPAI diminta untuk mencabut pernyataannya dan membersihkan nama empat guru JIS yang dimaksud. Sebab, pernyataan ini membuat karir guru JIS ini terhambat.
"Kami ingin mengembalikan nama kami dan kami ingin mengajar kembali. Kalau tidak ada bukti kami minta dikembalikan nama baik kami," kata Neil.
Perwakilan orang tua murid yang hadir, Mamay Sauren, juga mengatakan tidak percaya dengan pernyataan KPAI. Dia yang menyekolahkan dua anaknya di JIS percaya bila kualitas pendidik di JIS sudah cukup baik.
"Sekarang ceritaya guru-guru JIS terlibat. Saya terkejut. Saya yang setiap hari hadir di JIS terkejut. Karena saya tahu mereka (guru JIS) adalah orang baik. JIS itu mencintai anak. Saya yakin," tutur Mamay.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan