Suara.com - Pengacara guru Jakarta International School (JIS) Pondok Indah mengklaim belum ada satupun bukti yang mengarahkan pada dugaan aksi pelecehan seksual sodomi terhadap bocah korban murid TK sekolah elit yang menggunakan pengantar bahasa Inggris itu.
"Tidak ada satu buktipun yang menyatakan mereka terlibat baik dari saksi dan video," kata Hotman di sela-sela pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (23/6/2014).
Menurut Hotman, laporan yang menyatakan kejadian kekerasan seksual tersebut di ruang kepala sekolah itu tidak benar, karena ruangan tersebut hanya disekat kaca dan hanya berjarak tiga meter dari meja penerima tamu.
Dia menyebut semua kejadian yang berlangsung di ruangan itu akan terlihat dari luar atau ruangan lainnya.
Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa untuk pertama kalinya tiga guru JIS yakni Mrs. Elsa Donohue warga Negara Amerika Serikat kepala sekaolah TK JIS, Mr. Neil Bantlemen warga negara Kanada dan Mr. Ferdinant Tjiong warga negara Indonesia.
Dalam upaya penggeledahan dua pekan lalu, penyidik Polda sudah menyita sejumlah barang dari sekolah yakni camera dan falshdisk. Penyidik juga menyisir sejumlah ruangan yang diduga sebagai lokasi pelcehan seksual.
Pemeriksaan itu terkait dengan laporan dua bocah korban sodomi yang mengaku mendapat pelecehan seksual dari oknum guru.
Kepolisian sejauh ini baru menetapkan lima tersangka kasus sodomi yang merupakan pegawai kebersihan JIS yang disewa dari rekanan swasta.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih