Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, berharap Dewan Pers merespon dengan baik pengaduan tim sukses Joko Widodo - Jusuf Kalla tentang pemberitaan stasiun tvOne yang mengesankan PDI Perjuangan mengusung kader-kader komunis.
"Hari ini, tim hukum ke Dewan Pers. Harapan kami mendapatkan respon yang memadai dari Dewan Pers," kata Eva yang juga menjadi tim sukses Jokowi-JK kepada suara.com, Jumat (4/7/2014) siang.
Eva kemudian mengungkapkan kekecewaannya terhadap lembaga-lembaga penyelenggara dan pengawas Pemilu Presiden yang menurutnya tidak berperan banyak dalam menciptakan jalannya pemilu yang damai dan fair.
"Gini lho, yang aku sebal, kita kan sedang pilpres. Para pelaksana pemilu, seperti polisi, kemudian Bawaslu, dan negara, kok sepertinya tidak hadir," kata Eva.
Eva menilai para peserta Pemilu Presiden dibiarkan berjalan sendiri-sendiri.
"Kita seperti dilepas sekarang, polisi hilang, negoro hilang. Terus kita seperti dibiarkan berantem dengan antar pemain," katanya.
Eva menyontohkan ketika Jokowi - JK dihajar tabloid "Obor Rakyat," kemudian dihajar lagi melalui pemberitaan tvOne yang mengesankan PDI Perjuangan mengusung kader komunis, tapi penyelenggara dan pengawas pemilu tidak mengambil tindakan apa-apa.
"Padahal media massa sudah memberitakan hal itu. Kayaknya ini kita ini seperti diadu domba. Para pelaksanan pemilu seharusnya bisa pastikan tidak langgar aturan," katanya.
"Dan sekarang yang dipersoalkan, PDI Perjuangan soal geruduk sana (tvOne). Tapi kok tidak dipersoalkan etika jurnalistiknya, verifikasinya, keberimbangannya," Eva menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo sampai meminta kepada semua kader partai banteng moncong putih siaga satu. Seruan Tjahjo ini untuk merespon pemberitaan stasiun TV One yang mengesankan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri mengusung kader Partai Komunis Indonesia.
Massa PDI Perjuangan tak hanya mendatangi kantor tvOne pusat di Pulogadung, Jakarta Timur, tvOne cabang Yogyakarta pun digerudug malam-malam.
Kasus ini telah dilaporkan ke polisi, Bawaslu, dan Dewan Pers.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?