Suara.com - Aktivis 1998 yang pernah jadi korban penculikan, Raharja Waluya Jati, menceritakan perihnya keluarga teman-temannya sesama aktivis yang sudah 16 tahun menantikan kabar mereka. Ada 13 aktivis yang sampai detik ini tidak diketahui keberadaannya.
"Kalau teman-teman main ke rumah kawan-kawan kami yang masih hilang, kalian pasti merasakan keperihan karena kehilangan anggota keluarganya," kata Jati dalam konferensi pers deklarasi dukungan aktivis kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).
Jati menyontohkan keluarga Noval Alkatiri. Hingga akhir hayat, ayahanda Noval tidak bisa bertemu dengan Noval.
"Pak Said, ayah Noval Alkatiri, selama 15 tahun, beliau selalu meninggalkan satu piring terbalik di meja makannya setiap makan malam. Itu dilakukan hingga beliau meninggal dunia," kata Jati.
Begitu juga dengan keluarga Suyat. Keluarga aktivis yang hilang ini masih punya harapan anggota keluarganya kembali lagi.
"Lalu, keluarga Suyat, sengaja memelihara satu ekor kambing yang rencananya disembelih saat selamatan kalau anaknya kembali," kata Jati.
Aktivis 98 menulis surat untuk Jokowi dan deklarasi mendukung Jokowi bila kelak menjadi Presiden RI, bisa mengungkap kasus penculikan 13 aktivis 1998.
"Istilah popularnya, Jokowi bisa menjadi solidarity maker dan ini penting untuk selesaikan HAM di Indonesia. Di mana di dalam kasus itu ada unsur politik, hukum dan historis, karena itu peran Jokowi untuk perekat elemen bangsa sangat penting," kata dia.
JK juga dinilai memiliki rekam jejak yang baik dan diyakini mampu menyelesaikan kasus HAM di Indonesia. Contohnya, JK bisa menyelesaikan kasus agama di Poso dan menciptakan perdamaian di Aceh.
"Ini alasan kami memberikan dukungan dan kepercayaan untuk selesaikan masalah (penculikan 1998) ini," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini