Suara.com - Para kader Partai Golkar yang tergabung di dalam wadah Eksponen Ormas Tri Karya Golkar menyampaikan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mendesak agar musyawarah nasional partai segera dilaksanakan selambat – lambatnya 4 – 8 Oktober 2014.
Eksponen Ormas Tri Karya juga telah menyiapkan sejumlah nama pengganti Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Aburizal, mereka nilai telah gagal membesarkan partai beringin.
Menanggapi desakan tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa, justru mempertanyakan alasan desakan, mengingat berdasarkan musyawarah nasional di Riau, musyawarah yang akan datang akan diselenggarakan lagi tahun 2015.
"Apa salah Aburizal? Gagal dimana?" kata Lalu Mara yang juga juru bicara Aburizal Bakrie kepada suara.com, Jumat (11/7/2014).
Lalu Mara menganggap desakan tersebut sebagai kritikan. Akan tetapi, hal itu tidak akan ditanggapi secara formal, mengingat tidak datang dari pengurus struktural Partai Golkar.
"Pemilik hak suara itu bukan di situ saja. Ada 400 lebih," kata Lalu Mara.
Lebih jauh, Lalu Mara mengatakan partainya telah memiliki mekanisme untuk membuat kebijakan organisasi, termasuk musyawarah nasional.
"Jadi, (desakan) itu cuma kegenitan sesaat saja. Tujuannya supaya diberitakan. Kan, kalau tidak ngomong begitu, kan tidak diberitakan," kata Lalu Mara.
Menurut Lalu Mara juga mengatakan desakan dari Eksponen Ormas Tri Karya Golkar tidak berpengaruh apa-apa, terutama bagi Aburizal Bakrie.
"Karena partai sudah memiliki acuan dan apa yang dijalankan oleh ketua umum sudah sesuai keputusan beliau, itu juga selalu dikomunikasikan ke pimpinan sampai ke daerah," kata Lalu Mara.
Sebelumnya, Ketua Dewan Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, Suhardiman, mengatakan desakan tersebut sesuai dengan amanat AD/ART Partai Golkar yang mengatur siklus lima tahun pergantian kepengurusan DPP Partai Golkar.
“Maka, saya selaku pendiri SOKSI dalam rapat dan konsultasi bersama Presidium Depinas SOKSI dan jajarannya telah mengambil beberapa keputusan,” kata Suhardiman melalui email kepada suara.com, Kamis (10/7/2014).
Keputusan rapat konsultasi tersebut, antara lain, setelah mencermati dan mengkaji kepemimpinan dan kinerja Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Partai Golkar dari 2009 – 2014, dapat disimpulkan Aburizal gagal membesarkan partai.
Kegagalan terbukti pada Pileg April 2014 yang hanya bisa meraih posisi sebagai peraih suara nomor dua (14,5 persen) sesudah PDI Perjuangan (18,5 persen).
Jumlah perolehan kursi DPR RI telah menurun dari 106 buah (2009) berkurang menjadi 91 buah kursi (2014). Bahkan, Aburizal yang telah ditetapkan sebagai bakal capres Partai Golkar sejak akhir Juni 2012 telah gagal sama sekali menjadi capres maupun cawapres dalam Pilpres 9 Juli 2014.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko