Suara.com - Kepolisian Resor Bondowoso, Jawa Timur, mengantisipasi penyebaran ideologi "Islamic State of Iraq and Syria" atau ISIS lewat pesan singkat atau SMS ke sekitar 200.000 nomor telepon milik masyarakat.
"Hari ini kami memanfaatkan teknologi informasi dengan mengirim 'SMS broadcast' kepada ratusan ribu nomor yang sudah kami data lewat berbagai kegiatan di masyarakat," kata Kapolres Bondowoso AKBP M Sabilul Alif di Bondowoso, Minggu (10/8/2014).
Ia menjelaskan, masyarakat merupakan ujung tombak dalam mengantisipasi masuknya berbagai paham yang bertentangan dengan nilai-nilai yang berkembang di tengah masyarakat kita selama ini.
Menurut dia, lewat pesan secara massal itu diharapkan mampu memberikan fungsi pemantauan dan antisipasi serta daya cegah terhadap paham apapun yang bisa merugikan masyarakat, bangsa dan negara, termasuk ISIS.
"Selain memanfaatkan teknologi informasi itu, kami selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pembinaan keamanan serta patroli rutin. Kami selalu mengedepankan sinergitas dan komunikasi dengan semua komponen masyarakat dan seluruh instansi di Bondowoso ini," katanya.
Berikut isi SMS tersebut.
"Kepada masyarakat Bondowoso agar waspada dan tidak terpengaruh merebaknya pergerakan paham ISIS. Laporkan jika ditemukan kecurigaan terkait ISIS ke kantor polisi terdekat atau langsung ke HP Kapolres Bondowoso. Bantu polisi untuk memantau, mendeteksi, mengantisipasi dan mencegah. Terima kasih". (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash