Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet, Jawa Tengah, tetap tenang meskipun status gunung itu kembali ditingkatkan dari "Waspada" menjadi "Siaga".
"Masyarakat diimbau tenang dan tidak terpancing isu-isu. Hingga saat ini belum ada pengungsi," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif melalui siaran pers yang diterima Antara, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa malam (10/8/2014).
Ia mengharapkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah di sekitar Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes tetap terus ditingkatkan meskipun dalam sejarah letusan Gunung Slamet belum pernah terjadi erupsi besar.
Syamsul juga mengatakan pihaknya telah memerintahkan jajaran BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar menyempurnakan rencana kontinjensi erupsi Gunung Slamet.
Menurut dia, beberapa upaya yang sudah dilakukan BPBD Jawa Tengah adalah memerintahkan Kepala BPBD Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga mengumpulkan camat serta kepala desa/lurah untuk melakukan koordinasi.
"Stok logistik dan masker di BPBD Jateng besok pagi (Rabu, red.) akan dikirimkan ke lokasi," katanya.
Lebih lanjut, Syamsul mengatakan bahwa peningkatan status Gunung Slamet tersebut dilakukan karena adanya peningkatan kegempaan, suhu air panas, dan secara visual teramati letusan yang mengeluarkan semburan serta luncuran lava pijar hingga 1,5 kilometer ke arah barat daya yang dan disertai suara dentuman.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, tanggal 1-12 Agustus 2014 telah terjadi 478 kali gempa letusan atau 43 kali per hari serta 5.070 kali gempa hembusan atau rata-rata 456 kejadian per hari.
Selain itu, suhu di mata air Sicaya juga menunjukkan peningkatan karena terukur mencapai 61,7-62,3 derajat Celsius.
Oleh karena itu, kata Syamsul, terhitung sejak hari Selasa (12/8), pukul 10.00 WIB, status Gunung Slamet dinaikkan menjadi "Siaga" (level III) dari sebelumnya "Waspada" (level II).
"Kenaikan status ini ditetapkan oleh PVMBG Badan Geologi, dan telah dilaporkan kepada Kepala BNPB, BPBD Jawa Tengah, serta BPBD kabupaten di sekitarnya," kata dia menjelaskan.
Terkait hal itu, dia mengatakan bahwa masyarakat, pendaki, dan wisatawan direkomendasikan untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah Gunung Slamet.
Menurut dia, potensi bahaya erupsi di radius 4 kilometer dari pusat erupsi menghasilkan material berukuran abu hingga lapili (berukuran 1-4 centimeter, red.), lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat, sedangkan material abu vulkanik dapat mencapai jarak 10 kilometer atau lebih tergantung pada arah angin.
Ia mengatakan bahwa erupsi yang menghasilkan aliran lava dan awan panas berpotensi terjadi di radius 4 kilometer. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG