Suara.com - Salah satu saksi ahli Prabowo-Hatta, Marwah Daud Ibrahim dalam persidangan Penghitungan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan istilah adanya suara oplosan atau tidak murni dalam Daftar Pemilih Tetap dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPTb).
Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva yang mendengarkan kesaksian ini lantas mempertanyakan apa yang dimaksud sekaligus menyindir keterangan saksi ahli dari Prabowo itu.
"Saya jadi bingung. Coba jelaskan temuan hasil suara oplosan, pihak mana yang merasa dirugikan dan pihak mana yang diuntungkan," tanya Hamdan saat persidangan, di Kantor MK, Jumat (15/8/2014).
"Kalau tentang oplosan, saya jadi inget Soimah," sambung Hamdan seraya tersenyum.
Celetukan Hamdan ini membuat suasana persidangan yang sempat membingungkan menjadi cair. Para peserta sidang pun menyembulkan senyum mereka.
Ditanya seperti itu, Marwah lantas menjelaskan soal temuan DPT oplosan. Katanya, maksudnya oplosan ini adalah penambahan jumlah secara masif, yang bila ditotal mencapai 10.55 persen.
"Fakta memperlihatkan bahwa sesungguhnya DPKTb yang kita persoalkan sesungguhnya awalnya dari sini. DPTb sesungguhnya 3,8 juta, tapi ketika kami melihat oplosan ini maka jumlahnya menjadi masif, mulai dari 33 provinsi dan jumlahnya 10.55 persen dari seluruh TPS, artinya 19 juta pemilih bodong," papar Marwah
"Ketika memeriksa 497 kabupaten, yang muncul adalah 15,53 persen bodong atau 29 juta. artinya persolan yang muncul bermula dari yang bodong ini," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar