Suara.com - Sejumlah kepala suku dan ulama Islam Sunni Irak menawarkan dukungan bersyarat kepada pemerintahan Irak di bawah Perdana Menteri yang baru, Haider al-Abadi. Mereka sepakat mendukung Abadi untuk menumpas gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kian mengkawatirkan, namun dengan syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintahan Abadi terlebih dahulu.
Salah satu pimpinan suku yang menyuarakan dukungannya adalah Ali Hatem Suleiman. Ia menyatakan bahwa tak menutup kemungkinan Sunni mengangkat senjata melawan ISIS. Ali dan kaum Sunni juga berjuang bersama AS dan pasukan pemerintahan yang dipegang Syiah untuk melawan pemberontak Al-Qaeda antara tahun 2006 dan 2009.
Namun, dukungan itu harus disertai janji pula oleh pemerintahan Abadi. Pemerintahan perdana menteri baru Irak itu harus menghargai hak-hak minoritas Muslim Sunni.
Menurut juru bicara pemimpin suku dan ulama, Taha Mohammed al-Hamdoon, para perwakilan kaum Sunni di Provinsi Anbar dan provinsi lainnya telah membuat daftar tuntutan bagi pemerintah Irak sebagai syarat dukungan. Salah satunya, mereka menuntut pemerintah dan pasukan milisi Syiah untuk menghentikan kekerasan di Anbar untuk memulai pembicaraan.
Perdana Menteri Irak yang baru dihadapkan pada tugas berat untuk mendamaikan Irak. Namun, Abadi, sang perdana menteri dinilai punya reputasi yang tidak terlalu dipertentangkan oleh rakyat Irak, berbeda dengan Maliki, yang mundur pada Kamis lalu. Di saat bersamaan, ISIS dikabarkan kembali membantai 80 warga minoritas Yazidi. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan