Suara.com - Lembaga Pemasyarakatan Kelas I-IB Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membakar 53 telepon seluler sitaan dari narapidana.
"Jumlahnya sekitar 53 buah. Ini adalah komitmen saya dalam menindaklanjuti kebijakan Menteri (Hukum dan HAM) bahwa 'no halinar' yaitu tidak boleh ada 'handphone', pungli dan narkoba di dalam lapas. Maka, telepon itu kami sita dan musnahkan," tegas Kepala Lapas Kelas II-B Sampit, Supari di Sampit, Minggu (17/8/2014).
Pemusnahan telepon seluler berbagai merek itu dilakukan seusai pemberian remisi umum oleh Kementerian Hukum dan HAM yang diserahkan oleh Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi ke 257 narapidana.
Selain bupati, turut memusnahkan telepon seluler tersebut yaitu Wakil Bupati M Taufiq Mukri, Kapolres Kotim AKBP Himawan Bayu Aji, Kepala Kejaksaan Negeri Sampit Nanang Ibrahim Saleh, Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli dan pejabat lainnya.
Telepon seluler sitaan itu dimusnahkan dengan cara dibakar. Para narapidana yang hadir hanya menyaksikan dari jauh dan beberapa mereka menunjukkan ekspresi sedikit kecewa ketika para pejabat beramai-ramai melempar telepon-telepon itu ke kobaran api.
"Melalui 'handphone' (telepon seluler) itulah muncul peluang narapidana berkomunikasi dengan orang di luar Lapas, termasuk berkomunikasi dengan jaringan narkoba. Ini yang harus kita cegah," ujar Supari.
Mengenai masuknya narkoba ke dalam Lapas, kemungkinan tetap saja akan ada. Untuk itulah pihaknya memperketat pengawasan dengan memeriksa secara teliti orang maupun barang yang masuk ke dalam Lapas.
"tentang narkoba, saya tidak akan menutup-nutupi karena itu mungkin saja terjadi. Kalau ada, pelakunya saya serahkan ke polisi untuk mengusut dan menindaknya sesuai aturan," ujar Supari.
Pantauan di Lapas tersebut, setiap orang yang masuk ke dalam Lapas harus melalui pemeriksaan ketat. Bahkan tulisan besar terpampang di pintu terakhir masuk ke dalam blok yang memperingatkan bahwa petugas sekalipun harus menitipkan telepon selulernya kepada petugas jaga jika hendak masuk ke dalam blok. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
1.300 Napi High Risk Dipindah ke Nusakambangan, Ada Apa?
-
Banyak Negara Minta Pemindahan Napi, Yusril Desak RUU Transfer Segera Dibahas
-
Harusnya Bebas Murni Tahun 2029, Kenapa Setya Novanto Hirup Udara Bebas Tahun Ini?
-
HUT RI ke-80: Hasil Buatan Tangan Para Napi Dijual di Sini, Apa Saja Karyanya?
-
Jadi Narapidana, Inilah Peran Go Hyun Jung dalam Serial Remake Queen Mantis
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Demi Bela Palestina, Pramono Tolak Atlet Senam Israel Injakkan Kaki di Jakarta: Picu Amarah Publik!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Imigrasi Periksa 229 WNA di Jabodetabek, 196 Terindikasi Langgar Izin Tinggal
-
Lesti Kejora Tiba-tiba Minta Doa Usai Diperiksa Polisi 4 Jam Terkait Kasus Pelanggaran Hak Cipta
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
-
Uji Materi UU PDP di MK, Koalisi Sipil Minta Jurnalisme Tak Dianggap Perbuatan Melawan Hukum
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Roy Suryo Cs Bedah Buku Keliling 100 Kota, Sebut Ijazah Jokowi 99,99% Palsu dan Analogi Petruk
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri