Suara.com - Ribuan pendukung Prabowo-Hatta yang berkumpul di Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, terhadang pagar kawat berduri ketika ingin datang ke Kantor Mahkamah Konstitusi (MK).
Kawat berduri yang dianggap mereka penghadangan ini pun dinjak-injak supaya mereka bisa masuk ke kawasan Kantor MK.
Pantauan di lokasi, massa yang mengenakan seragam loreng-loreng ini meminta supaya bisa menyampaikan aspirasinya di depan Kantor MK.
Mereka datang membawa empat truk besar, khas militer dengan cat bermotifkan loreng-loreng. Tampak juga artis Camelia Malik dan Jaja Mihardja di atas mobil truk tersebut menyampaikan orasi.
Aksi injak kawat duri ini pun ditanggapi aparat kepolisian, karena mereka ditugaskan untuk mensterilkan kawasan Jalan Merdeka Barat.
"Kita satu komado, yang tertib, yang tertib! Jangan ada provokasi di antara kita," teriak pendukung Prabowo.
"Kita cinta Prabowo, kita tunggu MK memutuskan apa!" kata mereka.
Puluhan polisi pun bersiaga mengenakan atribut lengkapnya untuk menghadang peserta aksi. Mereka mengenakan rompi anti peluru dan tameng. Di belakang polisi ini ada polisi satwa K-9 anjing, water cannon dan barracuda.
Massa yang menginjak-injak ini pun langsung ditenangkan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo sebagai pengendali pasukan.
Kapolres pun meminta massa untuk mundur beberapa langkah dari pagar kawat berduri dan disetujui orator tadi.
Usai ditenangkan, orator tersebut langsung meminta peserta aksi untuk damai dan tidak bertindak anarkis serta mendengarkan dengan baik keputusan sidang MK pada pukul 14.00 WIB nanti.
"Kita aksi damai. Ada unsur-unsur yang mau menghasut kita," kata orator melalui pengeras suara.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak