Suara.com - Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura pada Selasa (2/9/2014) sore merekam kemunculan 144 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera.
Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan beberapa hari sebelumnya di mana "hotspot" di Sumatera masih belum mencapai angka seratus titik.
"Titik panas terbanyak kali ini tidak berada di Riau yang hanya terdeteksi kemunculan tiga titik, seluruhnya di Kabupaten Rokan Hulu," kata Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri kepada pers lewat pesan elektronik.
Bahkan menurut BPBD, hasil pantauan Satelit Modis Terra dan Aqua menyatakan di Riau tidak lagi terdapat titik panas.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan, kemunculan ratusan titik panas di Sumatera dipicu minimnya hujan untuk beberapa provinsi meliputi Jambi, Palembang dan lainnya.
Sementara di Riau menurut analis BMKG, saat ini telah memasuki punak musim hujan sehingga titik panas terus menurun jumlahnya.
Titik panas (hotspot) merupakan hasil rekaman satelit yang diungkinkan merupakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan penyebab polusi asap yang kerap melanda Provinsi Riau.
Sepanjang lima bulan dari April hingga Agustus 2014, Polda Riau telah menetapan 90 orang sebagai tersangka kejahatan kehutanan, khususnya kasus pembakaran hutan dan lahan serta illegal logging.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, mengatakan, jumlah tersangka itu ditetapkan dari 61 laporan kasus, teradiri dari 23 merupakan perkara kebakaran hutan dan lahan serta 38 kasus merupakan perkara perambahan dan pembalakan ilegal.
"Untuk kasus yang masih tahap sidik sebanyak sembilan kasus, sementara yang telah masuk tahap satu ada sebanyak 14 berkas perkara," katanya.
Guntur Aryo Tejo mengatakan, perkara yang dinyatakan lengkap atau P21 oleh pihak kejaksaan ada sebanyak 38 kasus dan sebahagian telah disidangkan di sejumlah wilayah kabupaten/kota tempat kejadian perkara. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo
-
Amnesty Catat Peningkatan Pelanggaran HAM di Era Prabowo-Gibran, Korban Terbanyak Jurnalis
-
Terungkap di Sidang: 'Utusan' Riza Chalid Datangi Rumah Direktur Pertamina
-
Anggaran Bansos 2025 Meningkat Drastis Jadi Rp110 Triliun, Sasar Jutaan Penerima Baru
-
Bukan Pidato Biasa, Bahlil 'Roasting' Tipis-tipis Petinggi Golkar Pakai Gaya Prabowo
-
Di Balik Layar Kementerian Haji dan Umrah, Presiden Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya
-
Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai! Lisa Mariana Terancam Dipenjara?