Suara.com - Keluarga mendiang Steven Sotloff, jurnalis Amerika Serikat (AS) yang dipenggal oleh militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menantang pemimpin ISIS untuk berdebat soal ajaran penuh damai yang ada dalam Al-Quran.
Tantangan itu disampaikan Barak Barfi, seorang rekan Sotloff yang bertindak sebagai perwakilan keluarga Sotloff, dalam sebuah pernyataan pers. Barfi, yang fasih berbahasa Arab itu, membuka pernyataan dengan mengatakan bahwa Sotloff adalah lelaki "berhati lembut" yang gemar menonton laga sepak bola Amerika, menikmati makanan junk food, dan menonton serial TV South Park.
"Dia bukan orang yang gila perang... Ia semata-mata hanya ingin bersuara bagi mereka yang tidak bisa bersuara," kata Barfi dalam pernyataan yang dibuat di kediaman Sotloff di Miami, Amerika Serikat.
Barfi mengakhiri pernyataan keluarga dengan sebuah kalimat dalam Bahasa Arab.
"Steve meninggal sebagai seorang martir dalam Tuhan," ujar Barfi.
Barfi lalu menantang pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi untuk berdebat soal pengetahuan tentang Islam.
"Celakalah Anda (Abu Bakr al-Baghdadi). Anda katakan bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Di mana ampunan Anda?" sebut Barfi.
"Saya siap berdebat dengan Anda soal ajaran yang baik. Saya tidak membawa pedang di tangan saya dan saya siap mendengar jawaban Anda," lanjut Barfi.
Lewat pernyataan tersebut, keluarga Sotloff juga mengatakan bahwa Sotloff punya tujuan mulia dalam pekerjaannya di wilayah konflik.
"Steve bukan pahlawan. Seperti kami semua, ia hanya orang biasa yang mencoba mencari kebaikan yang tersembunyi di dunia yang gelap. Dan jika (kebaikan) itu tidak ada, ia mencoba menciptakannya. Ia selalu berusaha membantu mereka yang kurang beruntung dibandingkan dirinya, menawarkan bantuan dan kontak berharga bagi pendatang baru di wilayah (tempat dia bekerja)," sebut pernyataan itu.
Sotloff besar di Miami dan belajar ilmu jurnalistik di University of Central Florida. Di Timur Tengah, ia bekerja sebagai jurnalis lepas yang menulis artikel untuk majalah Time, Foreign Policy, dan sejumlah media lainnya. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO