Suara.com - Badan Narkitoka Nasional (BNN) sedang mendalami keterlibatan perwira menengah Polda Kalbar yang ditahan (Polis Diraja Malaysia) PDRM dengan dua napi Kelas IIA Pontianak yang mengendalikan sindikat narkoba internasional dari balik penjara.
"Pendalaman itu, kami lakukan guna mengungkap, apakah AKBP Idha Endri Prastiono, Bripka MH Harahap, dan napi Jacky Chandra (35) serta Koei Yiong alias Memey (37) penghuni Lapas Kelas II Pontianak, masih satu jaringan mengedarkan narkoba di Kalbar," kata Kepala Bagian Humas Badan Narkitoka Nasional (BNN) Kombes (Pol) Sumirat Dwiyanto di Pontianak, Kamis (4/9/2014).
Sebelumnya, dua anggota Polda Kalbar, ditahan PDRM di Kuching pada Jumat (29/8/2014) karena terlibat jaringan sindikat narkoba internasional. Satu di antaranya perwira menengah adalah AKBP Idha Endri Prastiono yang pernah bertugas sebagai Kasubdit III Ditres Narkoba. Sedangkan satu lagi Bripka MH Harahap, anggota Polsek Entikong.
Sumirat menjelaskan BNN mengungkap pengendalian narkoba jaringan internasionl dari balik jeruji, yakni napi Jacky dan Memey pasangan kekasih penghuni Lapas Kelas II Pontianak.
"Jaringan narkoba yang dikendalikan oleh kedua napi itu cukup besar, bahkan setiap dua pekan anggota jaringan itu bisa memasukkan sabu-sabu sekitar lima kilogram dari Malaysia, melalui sopir bus Sri Merah tersangka atas nama Husni Oyong atau Ayong (50), lalu seorang kurir yang menunggu di Pontianak Nuraini (27)," kata Sumirat.
Modus yang digunakan oleh kedua napi itu cukup sederhana, keduanya menyuruh Ayong untuk membawa sabu-sabu dari Kuching, Malaysia, lalu membawanya ke Pontianak untuk diserahkan kepada kurir (Nuraini) yang siap menanti. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank