Suara.com - Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan akan bergabung ke dalam Koalisi Merah Putih di luar pemerintahan. Kubu yang kalah di Pilpres 2014 itu kabarnya memberikan tawaran yang jelas dan konkrit bilamana Demokrat dan SBY mau gabung.
Tetapi kabar yang lain juga menyebutkan partai yang pernah menang dua periode tersebut akan ditarik untuk bergabung ke koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Melalui video di Youtube yang diunggah akun “Suara Demokrat” dengan judul Posisi SBY dalam RUU Pilkada, Ketua Umum Partai Demokrat itu menjawab berbagai spekulasi tersebut. Ia menegaskan partainya tidak menjadi pendukung Jokowi ataupun Prabowo, melainkan akan menjadi penyimbang.
"Ya, terus terang saya katakan, saya dan Demokrat diajak oleh kedua-duanya dengan cara yang berbeda-beda. Tapi, saya sudah katakan, Demokrat lebih baik jadi penyeimbang yang betul, tidak masuk ke kubu Pak Jokowi juga tidak masuk pula ke kubu Pak Prabowo," kata SBY.
SBY tidak ingin partainya terlibat dalam politik yang disebutnya amat keras yang akan terjadi dalam lima tahun ke depan (2014-2019).
"Seperti yang sudah saya katakan, intip mengintip, serang menyerang, hancur menghancurkan. dan itu bukan kepribadian saya, itu juga bukan kepribadian Partai Demokrat. Kami punya prinsip dan etika politik tersendiri," katanya.
Meski tidak masuk ke dalam kubu pemerintah maupun di luar pemerintah, kata SBY, partainya akan tetap berperan secara konstruktif.
"Manakala ada isu besar, apakah kebijakan, RUU, atau apapun yang menurut Demokrat baik bagi rakyat, darimana pun ide itu muncul, apakah dari kubu Pak Jokowi atau Pak Prabowo, Partai Demokrat pasti mendukung," kata SBY. "Tapi sebaliknya, bila nyata-nyata tidak realistis, tidak rasional, menyengsarakan rakyat, dengan tegas dan bahasa yang terang, kami tidak akan dukung."
Menurut SBY, sikap yang dianut Partai Demokrat merupakan hakikat kekuatan politik dalam demokrasi yang sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat