Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengharapkan kisruh RUU Pilkada yang kini tengah ramai dapat segera selesai, dan menemukan titik temu yang baik untuk masyarakat.
"Kalau kami sebagai penyelenggara berharap Undang-Undang ini bisa kelar, tentu dengan kualitas yang baik," kata Hadar di Jalan Patimura No 9, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Menurut Hadar salah satu kualitas yang baik selama ini adalah untuk memberikan partisipasi rakyat untuk memilih dan menentukan siapa yang pantas menjadi pemimpin, dan bukan hanya dipilih oleh beberapa orang di DPRD.
"Kualitas yang harus kita lakukan khususnya memberikan kedaulatan kepada rakyat, untuk memilih langsung ya, itu yang harus dipertahankan, " ujarnya.
Hadar juga menerangkan, terkait alasan salah satu partai yang setuju pilkada dikembalikan ke DPRD karena dianggap biayanya mahal, bukan semata-mata langsung merubah sistem melainkan memperbaiki sistem.
"Misalnya dikatakan biaya terlalu tinggi, ya mari kita cari mana yg bisa membuat itu lebih murah. Misalnya kita cari prosesnya yang begitu dan sederhana. Kalau kampanye itu modelnya dibuat lebih terbatas, jangan biarkan kampenye itu bisa bikin iklan seenaknya, bisa bikin sepanduk-sepanduk baliho seenaknya itu kita sederhanakan," ujarnya.
Sedangkan didalam proses penyelenggara, Hadar memberikan contoh agar petugas penyelenggaranya jangan terlalu banyak karena menurutnya pemilihan kepala daerah tidak serumit dengan pemilihan legislatif.
"Karena pilkada itu sebetulnya tidak serumit pemilihan anggota legislatif, jadi kalau petugas legislatifnya tujuh mari kita buat lima saja," kata Hadar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta