Suara.com - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bakti menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) ' kembalinya si anak hilang'.
Hal itu dikatakanya setelah kedua partai yang mengusung Prabowo-Hatta di pilpres itu menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan.
"Itu disebut kembalinya si anak ilang. Kenapa demikian PAN dan PPP si anak hilang, awalnya PPP dan PAN ingin mendukung Jokowi-Jk, terus tak jadi gabung, karena persyaratan yang diajukan tidak diterima Jokowi," ucap Ikrar di Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Selain itu, Ikrar beranggapan kedatanganya ke acara PDI Perjuangan lantaran tak ada kenyamanan di dalam koalisi permanen merah putih.
"Mereka kalau ingin bergabung dengan kelompok harus ada sebuah kenyamanan politik. Mereka merasa nyaman enggak di Koalisi Merah Putih, kan bisa saja karena faktor ini," tambah Ikrar.
Menurut Ikrar kedua parpol yang tak diterima Jokowi lantaran takut tersangkut kasus korupsi, dan meminta-minta jatah mentri.
"Termasuk (minta) jatah menteri. Takut akan ada partai politik yang digunankan dari dana tidak halal, misal dari migas, kasus Jero Wacik jadi tersangka," kata Ikrar.
Ikrar juga menduga, kehadiran Plt Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan dua elit PAN Drajad Wibowo dan Tjatur Sapto Edy bukan hanya tujuan utama untuk silaturahmi biasa.
Berita Terkait
-
Megawati Jadi Ketum PDIP, JK : Bu Mega Tetap Dicintai Pengurus
-
Jokowi Apresiasi Perpanjangan Masa Jabatan Megawati
-
Terpilih Jadi Ketum Gerindra, PDI Perjuangan Kasih Selamat Prabowo
-
Jokowi Klaim PDI Perjuangan Masih Butuh Megawati
-
PDI Perjuangan Protes Keputusan KPU yang Tak Akan Lantik Tersangka Korupsi
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka