Suara.com - Staf khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Sabillilah Ardie mengakui bahwa direktur PT Papua Indah Perkasa Teddi Renyut membiayai perjalanan sejumlah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke luar negeri.
"Mereka mau ke Maroko, Yunani dan Prancis, pak menterinya dinas, mereka menyusul," ujar Sabilliah yang menjadi saksi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Pada sidang sebelumnya, Teddi Renyut mengaku memberikan uang Rp290 juta untuk membayar tiket rombongan menteri PDT Helmy Faishal Zaini untuk pergi ke luar negeri.
"Betul (membayar tiket rombongan menteri PDT). Saat itu Ardie meminta saya secara lisan. Beliau sempat mengancam kalau saya tidak bantu beliau, beliau lepas tangan untuk mengurus proyek yang punya saya, yang sudah saya keluarkan Rp3,2 miliar termasuk untuk Biak itu," kata Teddi pada sidang 15 September 2014 lalu.
Dalam sidang untuk terdakwa Teddi Renyut hari ini, ketua majelis hakim Artha Theresia membacakan Berita Acara Pemeriksaan Sabillilah mengenai rombongan orang yang ikut dibiayai uang pinjaman dari Teddi.
"Saya ingatkan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) saudara, yang mau ikut bersama menteri PDT itu ada Rasala Wiguna caleg PKB, Marwanda Dasopang caleg PKB, Andi Ramli dari Komisi V PKB, Daniel Johan caleg PKB, Ragil, Lia yaitu ipar dari Menteri PDT, Monika juga ipar menteri PDT, dan Bowo ajudan PDT, apakah benar?" tanya hakim Artha.
"Benar yang mulia," jawab Sabillilah.
Namun Sabillilah mengaku tidak mengurus tiket untuk Menteri PDT Helmy Faishal Zaini.
"Tiket Pak Menteri tidak saya urus karena diurus sekretariat," tambah Sabillilah yang merupakan staf khusus menteri PDT bildang kerja sama luar negeri.
Ia pun mengaku meminjam uang Rp290 juta kepada Teddi Renyut karena Teddi pernah mengaku punya bisnis yang besar.
"Teddi bilang punya kapal keuntungan sebulan bisa untuk Rp5 miliar, itu yang dia tawarkan ke saya, bisnis kapalnya bisa hingga Rp5 miliar, ketika saat itu saya berpikir siapa yang punya Rp290 juta, ya salah satunya Teddy ini," ungkap Sabillilah.
Namun ia mengaku tidak tahu-menahu bahwa pinjaman tersebut terkait dengan pengurusan proyek Talud.
"Teddi kan sedang mengawal proyek Talud di PDT, saksi adalah staf khusus di PDT, saksi minta teddi membayari tiket menteri PDT, jadi ini terkait proyek terdakwa? Tidak usah pura-pura lupa, bingung, staf khusus harus cerdas, kalau banyak bingung atau baru sadar, kasihan menteri PDT-nya," desak hakim Artha.
"Saya tidak tahu yang mulia," jawab Sabillilah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran