Suara.com - Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima mengatakan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada (Pilkada) melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada prakteknya akan memperlebar kolusi.
"Pada prakteknya akan memperlebar kolusi antara DPRD dan eksekutif. Kalau terjadi politik uang, sudah selesai," kata Wakil Ketua Komisi VI itu di Jakarta, Senin (29/9/2014).
Ia mengatakan, praktek kecurangan itu tidak akan terjangkau secara moral dan fungsional masyarakat karena hanya orang-orang tertentu saja yang dapat berperan dalam pemilihan pemimpin daerah tersebut.
Menurutnya, Pilkada melalui DPRD tidak akan dapat melahirkan pemimpin seperti jika Pilkada secara langsung karena calon yang ada harus mendapat dukungan dari parlemen.
Ia mengatakan, kepala daerah yang dipilih melalui pemilihan DPRD, legitimasinya tidak akan melebihi jika kepala daerah dipilih melalui pemilihan langsung.
"Kalau legislatif tidak keliru memilihnya, produknya positif. Tetapi kecenderungan selama periode kemarin ada hal yang seolah-olah sekadar menyampaikan mandat dari DPRD kepada kepala daerah," kata Aria.
Dia mengatakan, ketika kepala daerah dipilih langsung maka pemimpin mendapat mandat langsung pula dari rakyat, fungsi check and balance antara legislatif dan eksekutif menjadi setara.
"Yang satu memiliki fungsi pengawasan, anggaran dan legislasi, sementara yang lainnya mendapatkan mandat sebagai kepala daerah atau eksekutif," jelasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!