Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan sampel DNA orang tua korban pembunuhan dan mutilasi Mayang Prasetyo sudah dikirim ke pihak kepolisian Australia untuk keperluan identifikasi.
"Sampel DNA sudah diambil dan dikirim ke sana (Australia)," kata Sutarman di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Identifikasi DNA itu diperlukan untuk mengetahui secara pasti apakah korban benar-benar WNI. "Untuk mengetahui secara pasti apakah dia WNI yakni dengan mengecek DNA orang tuanya," tuturnya.
Sementara terkait investigasi, kepolisian Indonesia tidak terlibat secara langsung. "Hanya membantu dari aspek laboratorium saja," ucapnya.
Sedangkan untuk pemulangan jenazah, dikatakannya akan dilakukan usai tahap identifikasi DNA dilakukan. "Setelah yakin siapa orang tua korban, maka jenazah korban akan dipulangkan ke Indonesia," katanya.
Pada Sabtu (4/10/2014) waktu Australia, seorang warga negara Indonesia bernama Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah diduga dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya, Marcus Peter Volke, warga Australia, di apartemen mereka di Teneriffe, Brisbane, Queensland.
Marcus yang berasal dari Kota Ballarat, bertemu korban ketika bekerja sebagai "chef" atau juru masak di kapal pesiar. Mereka kemudian menikah pada 2013 dan pindah ke Brisbane.
Keduanya baru tiga bulan menempati apartemen di Teneriffe.
Ketika hendak ditangkap polisi, Marcus melarikan diri dan menggorok tenggorokannya dengan pisau sehingga akhirnya tewas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Terjatuh dari Atas Tank Ketinggian 4 Meter, Prajurit Kostrad Gugur di Monas
-
Sidang UU Pers di MK, Pemerintah Sebut Iwakum Tak Punya Legal Standing
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Soroti Kelalaian Pengawasan dan Dorong Pembenahan
-
KPK Periksa Ria Norsan soal Korupsi Jalan, Istri yang Jadi Bupati Mempawah Tak Ikut Diperiksa
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?