Suara.com - Direktur Populi Center, Nico Harjanto menyatakan partai politik di Indonesia seperti Perseroan Terbatas (PT) terkait besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk menjadi pimpinan partai.
"Siapa yang kuat mendanai, maka dia akan menjadi pemimpin utama," kata Nico kepada wartawan dalam diskusi bertema “Menakar Dinamika Partai Golkar” di Jalan Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2014).
Menurutnya, hal seperti itu harus segera dirubah. Walaupun kehidupan kepartaian di Indonesia ini memang belum sepenuhnya diatur sebagai institusi demokrasi yang sifatnya publik.
"Di dalam partai tidak hanya ada power sharing, namun harus ada burden sharing atau pembagian beban, tujuannya, supaya beban itu tidak bertumpu pada pemimpin," imbuhnya.
Selain itu, untuk pemimpin yang sudah merasa mendanai serta menghidupi partai, dia akan merasa bahwa partai itu seperti miliknya.
"Padahal partai itu sebagai lembaga demokrasi," tandasnya.
Sebelumnya, diskusi tersebut membahas masalah dinamika yang kini tengah dialami Partai Golkar. Sejumlah pengamat memprediksi, pascaturunnya Aburizal Bakrie dari Ketua Umum Golkar partai itu akan masuk ke kubu Jokowi-JK seperti yang diungkapkan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Salim Said dalam diskusi.
Namun Salim mengungkapkan bahwa perebutan kursi ketua di Golkar membutuhkan uang yang banyak, kecuali pada era Akbar Tandjung di masa lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Pemulihan Sumatra hingga Kampung Haji, Ini 3 Arahan Prabowo di Hambalang
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?