Suara.com - Indra Safri (40) yang mengaku sebagai petugas dari Badan Peneliti Aset Negara (BPAN), ditangkap jajaran Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, karena kedapatan memeras seorang pengusaha peternakan.
"Tersangka kami tangkap setelah ada laporan dari korban yang merupakan pengusaha ternak ayam potong di daerah Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Modus yang dilakukan berpura-pura sebagai petugas BPAN dan Yayasan Aliansi Indonesia (YAI) yang tengah melakukan pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Sulaeman kepada Antara, Senin (20/10/2014)
Menurut Sulaeman, tersangka memeras calon korbannya sebesar Rp15 juta karena peternakan tersebut tidak ada izin lingkungan yang mengakibatkan pencemaran yang berdampak kepada warga sekitar.
Untuk memuluskan aksinya, tersangka juga membawa logo Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar korbannya takut dan percaya.
Namun, korban yang melapor dan curiga terhadap Indra, langsung melapor dan jajarannya langsung menangkap pria asal Jatinegara, Jakarta Timur serta dibawa ke Mapolres Sukabumi Kota untuk diperiksa. Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait aksinya tersebut.
"Korban sempat menuruti permintaan tersangka karena takut, akhirnya korban bersedia menyerahkan uang Rp5 juta. Dari tangan tersangka, kami juga menyita barang bukti uang Rp5 juta, surat tanda pengenal dari YAI dan lain-lain. Bahkan, saat dilakukan penangkapan tersangka melakukan perlawanan dan mengaku yang hanya bisa menangkapnya hanya Propam Polri," tambahnya.
Sementara, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso mengatakan pihaknya mejerat tersangka dengan pasal 368 Junto 369 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Riza Fahriza
Berita Terkait
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory