Suara.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA) menganggap bahwa Muktamar PPP yang sah adalah Muktamar yang diadakan pada 30 Oktober 2014 yang akan datang.
"Karena mengikuti AD/ART partai, setidaknya dari sisi waktu pelaksanaan Muktamar VIII selambat-lambatnya setahun setelah pemerintahan baru terbentuk," kata SDA kepada wartawan, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2014).
SDA menegaskan, pemerintahan baru sudah terbentuk saat Muktamar PPP versi kubunya dan dinyatakan sah serta sudah sesuai dengan keputusan mahkamah partai dan majelis syariah.
Ketika disinggung kenapa tema silaturahmi nasional mengambil tema Muktamar Islah Nasional Untuk Rakyat, SDA mengungkapkan, bahwa tema ini penting karena Indonesia sudah menyelanggarakan Pemilu.
Tema juga untuk merespon kondisi pemimpin dan masyarakat Indonesia yang tersegregasi.
"Untuk mementingkan rakyat, bukan kepentingannya masing-masing. Tema ini juga akan digunakan untuk muktamar yang akan datang," tandasnya.
Sebelumnya PPP kubu Romahurmuziy dan Emron Pangkapi sudah lebih dulu menggelar Muktamar PPP di Surabaya pekan lalu. Muktamar Surabaya menunjuk Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP yang baru. [Nur Ichsan]
Berita Terkait
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Haru Iringi Pemakaman Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali
-
Kenal Sejak Kecil, Ini Nostalgia Maruf Amin Bareng Almarhum Suryadharma Ali di Tanjung Priok
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT