Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menilai, kehati-hatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih menteri kabinetnya merupakan cerminan dari keinginan pemerintah untuk memulihkan kedaulatan rakyat. Menurutnya, seorang pembantu presiden yang bekerja untuk rakyat tidak bisa dilihat hanya dari sisi kompetensi, tapi juga rekam jejaknya.
"Konsekuensi kepemimpinan yang perlu diambil sebagai pilihan akhlak politik ialah dengan ekstra hati-hati dalam memilah menteri dalam kabinetnya. Selain kompetensi, intelektualitas, juga penting dikedepankan rekam jejaknya apakah bersih, independen dan egalitarianitasnya yang teruji," kata Busryo melalui pesan singkat yang diterima Suara.com, Jumat (24/10/2014).
Menurutnya, tindakan presiden merevisi nama para calon menteri yang mendapat catatan dari KPK menunjukkan itikad baik presiden dalam membangun pemerintahan yang bersih demi kesejateraan rakyat.
"Khusnuzon saya spt itu, presiden merevisi nama itu ingin menciptakan pemerintahan yang bersih. Presiden sekarang dan para menteri dan pembantu lainnya berada dalam titik kulminasi harapan besar rakyat yang sudah terlalu lama menahan kesabarannya sebagai victim akibat budaya, sistem dan proses politik yg menggasak hak-hak ekenomi, sosial dan budaya rakyat dan pengingkaran terhadap prinsip "kedaulatan rakyat" yang ditegaskan dalam UUD Pasal 1 (ayat 2)," jelas pria yang namanya kembali masuk dalam dua besar calon pimpinan KPK ini.
Seperti diketahui, sejumlah nama yang diserahkan Presiden Jokowi ke KPK melalui Tim Transisi mendapat catatan khusus dari KPK. Oleh karena itu, Jokowi pun urung mengumumkan para pembantunya yang sedianya dilakukan pada Rabu lalu di Pelabuhan Tanjung Priok. Hingga saat ini belum ada kepastian kapan nama-nama menteri yang membantu Jokowi-JK lima tahun ke depan itu diumumkan. [Nikolaus Tolen]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU