Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat dikabarkan bakal mengumumkan nama-nama menteri kabinetnya di Pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu malam, 22 Oktober lalu. Namun, pengumuman urung digelar karena Jokowi harus merevisi sejumlah nama yang diberi catatan merah dan kuning oleh KPK.
Perdebatan mengenai lokasi yang dipilih Jokowi sempat bergulir di masyarakat. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang menilainya berlebihan. Pengamat politik dari Populi Center, Nico Harianto, memandang hal tersebut sebagai strategi komunikasi politik Jokowi. Melalui prosesi tersebut, Jokowi ingin menyampaikan keinginan pemerintahannya untuk berkonsentrasi di sektor maritim.
"Saya kira itu bagian strategi komunikasi politik presiden ke masyarakat, pesan pemerintah peduli kebijakan laut, maritim. Rencana di Tanjung Priok membuat pesan itu menjadi lebih kuat. Kalau pesan ingin menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, mengumumkannya di pasar, itu lebih tepat," kata Nico di Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (25/10/2014).
Sedangkan mengenai lamanya Jokowi mengumumkan nama-nama menteri, dia menilai bahwa Presiden Jokowi tidak salah. Karena waktu yang disiapkan adalah dua pekan. Menurutnya, memilih menteri bukanlah hal yang mudah, karena yang dicari adalah tim kerja.
"Bukan terlambat, untuk penyusunan kabinet, Presiden punya waktu 14 hari, ini hari kelima setelah dilantik. Saya kira sepekan waktu yang cukup untuk menyusun tim kerja, mencari tim kerja bukan individual agar bisa bekerjasama. Karena apa, pemain-pemain bagus banyak tapi disatukan dalam satu tim tidak bisa bermain baik, punya ego, bukan kemampuan individual yang penting tapi kerjasama," tambahnya.
Oleh karena itu diapun merada yakin bahwa dalam waktu dekat, Jokowi JK akan mengumumkan nama-nama para menterinya. Dia pun berharap, dengan proses yang transparan ini dapat memberikan manfaat bagi pemerintahan ke depan, yaitu lahirnya pemerintahan yang benar-benar bersih.
"Mungkin besok ada pengumuman, senin sudah dilantik, selasa pas hari Sumpah Pemuda para menteri bisa masuk ke kantor masing-masing. Saya berharap proses yang transparan ini benar-benar melahirkan pemerintahan yang bersih," tutupnya. [Nikolaus Tolen]
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Irjen Kemendagri Monitor Langsung Pelaksanaan Siskamling di Surakarta
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!
-
Jubir Gus Yaqut Serang Balik Boyamin soal Amirul Hajj Dapat Anggaran Ganda: Berpotensi Menyesatkan!