Suara.com - Pengamat politik dari lembaga Populi Center, Usep S. Ahyar, menilai beredarnya nama-nama calon menteri beserta pos kementerian merupakan salah satu strategi untuk mendapatkan tanggapan dari publik.
"Saya kira itu bagian dari mencari respons publik. Taktik juga itu," kata Usep kepada suara.com, Minggu (26/10/2014).
Dalam teori legitimasi, kata Usep, orang mendapatkan keabsahan selalu menyandarkan pada hukum. Tapi di alam demokrasi, kata dia, tak cukup hanya bersandar pada hukum.
"Mesti melihat respons masyarakat, setuju atau tidak," kata Usep.
Mendapatkan respons dari masyarakat, kata Usep, merupakan bagian dari mencari legitimasi secara lebih jauh.
Apalagi, masyarakat juga ingin mengetahui proses penetapan menteri, walaupun hal itu merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
Usep kemudian menyontohkan ketika Jokowi melibatkan KPK dan PPATK untuk memastikan para calon menteri bebas dari korupsi. Menurut Usep, itu merupakan strategi yang sangat baik.
"Dia juga lempar ke KPK ke PPATK. Dalam bahasa Jawa nabok nyilih tangan," kata Usep.
Menurut Usep, melibatkan publik untuk mendapatkan pertimbangan juga merupakan bagian dari hak prerogatif Jokowi.
"Upaya Jokowi dengan bertanya ke pihak lain, KPK/PPATK, itu ternyata mendapat respons positif. Itu upaya untuk membersihkan kabinet dari orang jahat.
Biar kabinet tidak dibebani oleh orang-orang yang kena kasus," kata dia.
Penerapan strategi tersebut, kata Usep, tentu saja membuat sebagian orang merasa dirugikan sehingga kemudian muncul suara-suara sumbang. Tapi, kata Usep, itu wajar saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Irjen Kemendagri Monitor Langsung Pelaksanaan Siskamling di Surakarta
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!