Suara.com - Dalam membentuk pemerintahan, Presiden Joko Widodo harus benar-benar memperhatikan sikap, perilaku, dan kinerja orang-orang di sekitarnya, baik para menteri, ajudan, dan pejabat pemerintah. Tujuannya agar Revolusi Mental yang dijanjikan Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 bisa segera dilaksanakan.
Demikian dikatakan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam pernyataan pers yang dikirimkan kepada suara.com, Minggu (26/10/2014).
IPW menilai ada tujuh hal yang patut diperhatikan Jokowi. Pertama, para menteri, ajudan, dan pejabat pemerintahan Jokowi perlu difokuskan pada figur-figur muda sehingga energi dan sinergi dengan Jokowi tidak menemui kendala, terutama dalam hal psikologis.
"Keterlibatan figur senior yang begitu besar dan kental di dalam pemerintahan Jokowi hanya akan menjadi beban tersendiri bagi konsep Revolusi Mental," katanya.
Kedua, pengangkatan para menteri, ajudan, dan pejabat pemerintahan Jokowi tidak berlandaskan kolusi, korupsi, dan nepotisme. Ketiga, tidak "main perempuan." Keempat, konsisten melakukan penegakan hukum, sebab selama ini pelanggaran hukum masih terjadi di berbagai lini. Kelima, berani memberantas mafia hukum, mafia pajak, mafia proyek, mafia anggaran, mafia migas, dan segala bentuk mafioso lainnya.
"Selama ini praktek-praktek mafioso masih mencengkram pemerintahan maupun legislatif," kata Neta.
Keenam, senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat kecil. Dan ketujuh, jika terlibat tindak pidana, terutama dugaan korupsi harus segera mundur dari jabatannya.
"Inti dari pembentukan kabinet dan pemerintahan ini adalah bagaimana Presiden Jokowi bisa bekerja cepat menjalankan konsep Revolusi Mental. Sebab rakyat sudah letih menghadapi korupsi, calo, dan aksi mafioso lainnya yang menghancurkan bangsa Indonesia," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh