Suara.com - Proses penunjukan menteri berlangsung sangat ketat. Presiden Joko Widodo ingin mewujudkan kabinet yang bersih dan mampu bekerja selama lima tahun mendatang.
Sejumlah nama telah dimunculkan ke publik dan bahkan dipanggil untuk berbicara secara langsung dengan Presiden. Nama-nama dari kalangan akademisi dengan kriteria profesional, memiliki visi yang jelas dan rekam jejak baik telah memberikan harapan dan optimisme bahwa kabinet ini akan mampu bekerja dengan baik.
Menjelang pengumuman kabinet yang rencananya dilaksanakan hari ini, Minggu (26/10/2014), muncul surat terbuka dari komunitas Masyarakat Sipil. Komunitas ini terdiri dari YLBHI, ICW, Perludem, TI Indonesia, AJI Jakarta, dan Puskapol FISIP UI.
Mereka ingin mengingatkan Jokowi bahwa masyarakat memiliki harapan yang sangat tinggi kepada pemerintah periode mendatang. Masyarakat Sipil mendukung Jokowi untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Berikut isi surat tersebut
SURAT TERBUKA
Kepada Yth.
Bapak Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Di Jakarta
Hormat kami,
Sehubungan dengan pembentukan kabinet 2014-2019, kami Masyarakat Sipil ingin menyampaikan beberapa hal :
1. Pascapelantikan anda, ekspektasi masyarakat sangat tinggi guna mengubah carut marut kondisi pembangunan disektor ekonomi, social, politik, dan hukum. Ini ditandai dengan besarnya partisipasi rakyat untuk memilih anda dan begitu meriahnya penyambutan rakyat;
2. Bahwa guna merealisiasikan janji anda saat kampanye dan pidato pertama pelantikan di DPR-RI, maka sangat dibutuhkan orang-orang yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang sesuai (the right man in the right place) agar pelaksanaan visi dan misi anda yang dijalankan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang berkerakyatan, berkeadilan, tepat sasaran, dan berlandaskan realitas lapangan;
3. Bahwa komposisi kabinet yang santer beredar saat ini (paling tidak hingga minggu pagi ini) menampilkan bayangan kesuraman pembangunan bukan harapan sebagaimana diinginkan rakyat. Banyak para calon pembantu anda terindikasi pelanggaran HAM (masa lalu, dan terindikasi dugaan korupsi). Apabila dipaksanakan juga, maka Visi dan Misi anda sulit teralisir dan menjadi beban komunal kabinet Jokowi-JK ke depan.
Kami mengakui sudah ada beberapa calon yang kredibel yang menempati posisinya tapi lebih banyak postur cabinet diisi oleh orang yang tidak mempunyai kapabilitas dan kapasitas. Bahkan representasi partai pendukung lebih kental suasana kebatinannya jika dibandingkan dengan profesional sebagaimana yang pernah anda janjikan;
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?