Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Arief Wibowo mencatat sejumlah hal yang disesalkan selama kurang dari sebulan sejak pimpinan DPR dilantik.
Karenanya, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang terdiri dari PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PPP melakukan mosi tidak percaya.
"Sebulan dengan 3 rapat paripurna di DPR, kami menyesalkan pimpinan DPR dalam memimpin paripurna," kata Arief dalam konfrensi pers di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Catatannya, sambung Arief, saat menyampaikan pendapat dalam rapat paripurna. Selama paripurna berlangsung, kubu KIH tidak diakomodir dengan baik.
"Pimpinan tidak beri waktu interupsi kalau bukan dari KMP, kubu pimpinan. Itu pelanggaran Tata Tertib Pasal 31 ayat 1 huruf m," terangnya.
Kemudian, sambungnya, pimpinan rapat paripurna selama ini jauh dari norma dan etika yang baik dan demokratis.
Selanjutnya, tambah Arief, Pimpinan memaksakan penempatan anggota dalam jumlah komposisi keanggotaannya berbeda dari hasil rapat konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi pengganti badan musyawarah yang berisi 46 orang anggota per komisi.
Pimpinan DPR, kata Arief, juga, melakukan keberpihakan dalam memimpin sidang kepada kelompok tertentu.
"Itu merupakan pelanggaran Tatib pasal 29 ayat 2," tegasnya.
"Berdasarkan hal tersebut di atas dan tidak adanya tanggapan atas surat tertanggal 28 Oktober dari pimpinan, maka sesungguhnya dan sesadar-sadarnya kami mengambil sikap mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR," tambah Arief.
Mereka pun langsung membentuk pimpinan DPR sementara. Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung dijadikan ketua. Sedangkan, Abdul Kadir Kading dari PKB, Syaifullah Tamliha dari PPP, Dosi Iskandar dari Hanura dan Rio Patrice Capella dari NasDem sebagai Wakil Ketua. [Bagus Santosa]
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat