Suara.com - Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat, di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).
Anggota Fraksi PPP DPR RI Okky Asokawati mengapresiasi peluncuran tiga "kartu sakti," apalagi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Jika mencermati penjelasan pemerintah terkait perbedaan antara KIS dan BPJS Kesehatan, seperti KIS memberikan pelayanan yang tidak diberikan layaknya BPJS Kesehatan; Pemakaian KIS tidak mengenal tempat, dipakai dimana saja bisa. Adapun BPJS Kesehatan, baru bisa dipakai dimana saja, jika dalam keadaan darurat. Karena memang BPJS Kesehatan mengatur soal
kuota pasien," kata Okky dalam pernyataan pers yang dikirimkan kepada suara.com, Selasa (4/11/2014).
Namun, Okky memiliki catatan terkait penerapan Kartu Indonesia Sehat. Menurut dia, akan berpotensi menimbulkan masalah di lapangan, dilakukan tanpa terbatas tempat.
"Bagaimana dengan sistem kuota yang berlaku di BPJS Kesehatan? Bagaimana pula dengan pembayaran kepada para dokter? Yang saat ini masih belum berjalan maksimal. Ini tentu berpotensi akan merepotkan pelaksanaan di lapangan. Padahal pelaksanaan BPJS Kesehatan hingga saat ini belum berjalan sempurna," kata Okky.
Okky menambahkan apabila merujuk keterangan pemerintah, disebutkan Kartu Indonesia Sehat sama dengan BPJS Penerima Bantuan Iuran. Sementara BPJS PBI saat ini baru bisa menampung dari APBN hanya 86, 4 juta jiwa. Jika Kartu Indonesia Sehat dimaksudkan sama dengan BPJS BPI dan pemerintah mau menambahkan, kata Okky, pertanyaannya darimana anggarannya?
"Saya sarankan pemerintah agar lebih berhati-hati, terlebih terkait penggunaan APBN," kata Okky. "Saran saya, baiknya KIS ini terlebih dahulu disosialisasikan ke pusat pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan serta masyarakat. Saya khawatir, justru akan muncul dualisme di dalam sistem pelayanan kesehatan kita."
Menurut Okky, jika memang dalam kajian pelaksanaan Kartu Indonesia Sehat di lapangan belum paripurna, sebaiknya tidak perlu dipaksakan. Lebih baik, kata dia, ubah nomenklatur saja dari BPJS menjadi Kartu Indonesia Sehat.
"Ini jauh lebih rasional dan minim potensi masalah daripada menambah yang baru, namun justru berpotensi bermasalah di lapangan," katanya.
Berita Terkait
-
Kriteria Penerima KIP Kuliah 2025: Ini Syarat, Jadwal, dan Tata Cara Pendaftaran
-
Panduan Lengkap Cara Mendapatkan KIP 2025 untuk Siswa SD, SMP, hingga SMA
-
Panduan Lengkap Tata Cara Daftar KIP Kuliah 2025, Syarat dan Jadwalnya
-
KIP Kuliah dan Budaya Gengsi: Bantuan Pendidikan yang Melenceng dari Tujuan
-
Pemerintah Anggarkan Rp7,4 Triliun untuk KIP Kuliah 2025, Cek Syarat dan Cara Daftar Sekarang!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa