Seorang warga Dusun Kabunan, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Agus Susanto berhasil mendirikan dan mengelola bank sampah. Kini ia memiliki ratusan nasabah dan berhasil mengatasi masalah limbah rumah tangga.
"Selain dapat membantu mengatasi masalah sampah limbah rumah tangga, bank sampah ini juga memiliki nilai ekonomis dan bisa menjadi tambahan pemasukan warga," kata Direktur Bank Sampah Agus Susanto, Kamis (20/11/2014).
Menurut dia, awalnya pembuatan bank sampah ini karena rasa prihatinnya terhadap banyaknya sampah yang berserakan di sekitar lingkungan perumahannya. Ia kemudian mencoba cari informasi mengenai bagaimana mendirikan tempat yang dapat menerima dan mengolah sampah rumah tangga. Agus mengatakan, dari informasi seorang temannya, ia kemudian mendapat ide untuk mendirikan bank sampah.
"Saya kemudian mengajak beberapa warga setempat untuk merintis bank sampah ini. Saya juga mendorong warga lainnya untuk ikut berperan aktif menjadi nasabah bank sampah," katanya.
Agus mengatakan, para nasabah ini nantinya akan bekerja mengumpulkan sampah rumah tangganya sendiri atau mengajak warga lainnya untuk mau turut serta.
"Saat ini kami telah memiliki sekitar 170 nasabah yang rutin menyetor sampah limbah rumah tangga," katanya.
Untuk mendukung kelancaran operasional, dirinya juga membuat gedung kantor yang representatif serta strruktur perusahaan layaknya sebuah bank komersial. Struktur kepengurusan kerja meliputi direktur, wakil direktur, sekretaris, bendahara, dan teller atau koordinator yang bertugas menerima limbah sampah dari warga.
Ia mengatakan, sampah yang diterima bank beragam seperti sampah plastik, logam bahkan kaca. Sampah-sampah yang diterima dari warga tersebut, kemudian didaur ulang menjadi berbagai barang yang memiliki nilai ekonomis.
"Limbah sampah rumah tangga tersebut kemudian didaur ulang untuk membuat berbagai asesoris seperti tas, kotak perhiasan, bross, bantal kursi dan lainnya," katanya.
Namun hingga ada beberapa jenis sampah yang belum bisa diolah, seperti sampah residu dan sampah diapers bayi atau dewasa. Sehingga berharap ada pihak yang bersedia membagi ilmunya untuk mendaur ulang sampah ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Selamat! Nomor Kamu Terima Saldo Sebar ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta, Berikut Cara Klaimnya
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?