Suara.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengingatkan Pegawai Negeri Sipil Kota Batam Kepulauan Riau untuk bersikap ramah kepada seluruh masyarakat, wisatawan dalam dan luar negeri serta penanam modal.
"Pastikan birokrasi di Batam Kepri betul-betul ramah tanpa memilah kewaspadaan," kata Menteri di Batam, Jumat (28/11/2014).
Batam sebagai garda terdepan nusantara dan pintu gerbang masuk ke Indonesia sehingga birokratnya harus menunjukkan sikap ramah kepada siapa pun yang datang, wisatawan maupun penanam modal.
Secara lebih spesifik, Menteri juga mengingatkan PNS yang berdinas di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Izin Terpadu untuk memberikan kemudahan kepada pengusaha yang hendak menanamkan modal.
"Pastikan nyaman," kata dia.
Ia meminta PNS untuk belajar dari pelayanan perizinan investasi di Vietnam dan Tiongkok yang memberikan jasa terbaik kepada penanam modal.
Tegas hotel Pada kesempatan itu, Menteri juga dengan tegas menolak permintaan pejabat Pemerintah Provinsi dan DPRD Kepri tentang larangan PNS rapat di hotel.
"Hotel bukan penampung APBN. Kebijakan itu secara umum melarang selama di satu wilayah masih ada gedung yang dipakai," kata dia.
Meski begitu Menteri memahami kondisi geografis dan geologis Kepri yang istimewa, terdiri dari ribuan pulau dan tidak semua pulau memiliki tempat pertemuan pemerintah yang memadai.
Jika pun harus melaksanakan kegiatan di hotel, dia mengatakan, masing-masing pemerintah daerah harus bisa meyakinkan bahwa penyelenggaraan di hotel lebih efisien dibanding di gedung milik pemerintah.
"Karena kalau menyeberang ada risiko dan lain-lain," kata dia.
Di tempat yang sama Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepri Puji Astuti berharap pemerintah pusat membuat pengecualian kegiatan PNS di hotel, terutama di lembaga yang dipimpinnya.
"Karena kegiatan kami banyak sosialisasi yang dihadiri ibu-ibu. Kalau kegiatannya dilaksanakan di hotel, ibu-ibu lebih semangat," kata dia.
Kondisi geografis Kepri yang terdiri dari pulau-pulau kecil juga dijadikan alasan untuk melaksanakan kegiatan di hotel, agar peserta sosialisasi tidak harus pergi jauh ke kantor pemerintahan yang berada di pulau lain. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK