Suara.com - Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang kehilangan kontak, Senin (29/12/2014), melakukan doa bersama di dalam ruangan Crisis Centre Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Dalam doa bersama yang diikuti 100-an orang tersebut terlihat sejumlah keluarga tak kuasa menitikan air mata saat melakukan doa bersama.
Sejumlah awak media yang hadir untuk mengambil gambar doa bersama tersebut tidak bisa masuk ke dalam ruangan dan hanya bisa mengambil gambar dari luar.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga terlihat di sekitar petugas untuk membantu melakukan pendataan keluarga korban. Informasinya tercatat 77 dari 155 penumpang AirAsia adalah warga Surabaya.
"Ada warga saya yang ikut di dalam pesawat tersebut dan bahkan ada anak-anak yang masih sekolah ikut dalam penerbangan itu. Kami akan melakukan koordinasi terkait dengan peristiwa ini," kata Risma.
Sementara itu, General Manager Angkasa Pura I Bandara Juanda Trikora Harjo mengatakan saat ini petugas gabungan dari berbagai unsur seperti Basarnas dan juga dari TNI Angkatan Laut kembali melakukan pencarian pesawat Air Asia QZ 8501.
"Saat ini proses pencarian kembali dilakukan di lokasi hilangnya kontak pesawat tersebut," katanya.
Dia mengatakan petugas gabungan saat ini kembali melakukan pencarian dengan kekuatan masing-masing supaya pesawat tersebut segera ditemukan.
Saat ini, kondisi cuaca di lokasi hilangnya kontak pesawat tersebut sedang dalam kondisi berawan sehingga besar kemungkinan tidak mengganggu pandangan para petugas yang sedang melakukan pencarian.
"Semoga dengan dukungan cuaca ini akan memaksimalkan proses pencarian pesawat di lokasi saat mengalami kehilangan kontak," katanya.
Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak pada Minggu (28/12/2014). Pesawat nahas itu mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak. (Antara)
Berita Terkait
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
G-Dragon Konser di Jakarta! 5 Hotel Strategis Ini Bisa Dibooking Buat Bikin Nonton Makin Nyaman
-
Penerbangan Langsung Adelaide - Denpasar Dimulai, Kemenpar Optimistis Gaet 1,9 Juta Turis Australia
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 3 Destinasi Wisata di Indonesia yang Bakal Banyak Dikunjungi
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Erick Thohir: Indonesia akan Hadapi Gugatan Israel soal Atlet Dilarang di Kejuaraan Senam 2025
-
DJ Panda Diperiksa Rabu Lusa Soal Kasus Ancaman ke Erika Carlina, Polisi Ungkap Kisi-kisi Ini!
-
5 Fakta Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI, Roy Suryo Cs Beberkan Kejanggalan Mengejutkan
-
Hati Orang Tua Nadiem Hancur, Ayah Bersumpah Terus Berjuang: Proses Ini Mesti Dilalui Panjang
-
Roy Suryo Tunjukkan Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI: 99,9 Persen Palsu, Hurufnya Mencotot Keluar
-
Tidak Menyerah, Tim Hukum Siapkan Bukti Baru: Ada Hak Konstitusional Nadiem yang Belum Terpenuhi
-
Penampakan Ijazah Jokowi di KPU DKI: Mirip dengan yang Viral, Pengamat Cari Kejanggalan Legalisir
-
4 Tahun di Bawah Kudeta Militer, Jurnalis di Myanmar Hidup dalam Bayang Penangkapan dan Serangan
-
Anthony Norman Lianto Bantah Tuduhan Kekerasan Seksual, Ungkap Bukti Terkini
-
Nadiem Makarim Kalah Telak, Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Sikat Korupsi Chromebook