Suara.com - DPR meminta supaya pemerintah segera menyampaikan RAPBN-P tahun anggaran 2015. Pengajuan RAPBN-P tahun anggaran 2015 tidak dapat dilepaskan dari keberadaan APBN tahun anggaran 2015 yang disusun pada masa peralian dari pemerintah terdahulu kepada pemerintah baru.
"Dengan maksud memberikan ruang bagi pemerintah baru untuk dapat melakukan perubahan dengan memasukan program prioritas untuk dilaksanakan di tahun 2015," kata Ketua DPR Setya Novanto dalam pidato tunggalnya saat Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang II Tahun 2014-2015, DPR, Senin (12/1/2015).
Terkait kebijakan itu, Setya menerangkan setiap komisi perlu mengkritisi RAPBN-P terutama yang terkait dengan kebijakan peningkatan penerimaan pajak, belanja modal untuk infrastruktur, dan pengurangan defisit anggaran.
"Pimpinan DPR berharap Banggar dan Komisi terkait segera melakukan pembahasan paling lama satu bulan dalam masa sidang, sesuai dengan ketentuan Pasal 160 (1) Tata Tertib DPR," kata Setya.
Politisi Golkar ini juga menyinggung soal kecenderungan harga minyak mentah internasional mengalami penurunan drastis, bahkan di bawah level 50 US Dolar per barel. Sementara, asumsi harga minyak mentah internasional APBN 2015 dipatok sebesar 105 US Dolar per barel.
"Kondisi ini akan berpengaruh kepada menurunnya penerimaaan yang berasal dari migas. Karena itu, pemerintah perlu mengupayakan optimalisasi dari pendapat, terutama dari sektor pajak yang memang pada akhir-akhir ini kecenderungannya tidak mencapai target," kata Setya.
Setya juga menyinggung soal visi-misi Presiden yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur perlu menjadi pokok bahasan yang dikritisi oleh masing-masing komisi.
"Terutama yang berkaitan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan pertanian, dalam rangka untuk mendukung konektivitas antar-wilayah, serta untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan pengembangan pariwisata," tegasnya.
Setya sendiri menegaskan, DPR menargetkan tiga RUU untuk dijadikan UU pada tahun 2015, yang salah satunya adalah APBN-P. Dua lainnya adalah Penetapan Perppu nomor 1/2014, dan Perppu nomor 2/2014 menjadi UU.
Setya menilai, Perppu ini penting karena pada tahun 2015 harus dipersiapkan penyelenggaraan Pilkaa dengan baik melalui aturan hukum yang pasti.
Karenanya, Setya menegaskan, DPR pada masa sidang II ini akan segera menyusun Program Legislasi Nasional (Proglenas) yang merupakan daftar RUU sebagai acuan pelaksanaan fungsi legislasi DPR selama lima tahun ke depan.
Tag
Berita Terkait
-
Urusan Banjir 'Abadi' Belum Selesai, Wakil Ketua DPR RI Turun Kembali ke Desa Karangligar
-
Purnamasidi Dorong Resentralisasi Pendidikan untuk Samakan Mutu Nasional
-
Judicial Review: Strategi Politik Menghindari Tanggung Jawab Legislasi
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI