Suara.com - Organ tubuh dari tiga mayat korban Pesawat Airasia QZ8501, yang ditemukan nelayan Pulau Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sudah tak utuh lagi.
Rescuer Pos SAR Kotabaru Muhammad Imam Nazarudin, Sabtu (17/1/2015) mengatakan, saat ditemukan nelayan, kondisi mayat sudah membengkak dan sulit untuk dikenali, bahkan organ tubuhnya tak utuh.
Imam menjelaskan, kronologis penemuan mayat di perairan Desa Maradapan, pada Rabu (14/1/2015) sekitar pukul 11.00 Wita, oleh seorang nelayan bernama Sudirman (40), warga Desa Maradapat RT.08.
Sudirman, yang baru saja menangkap ikan di laut, saat pulang di tengah perjalanan menemukan mayat perempuan terapung di permukaan laut, dengan posisi telungkup.
"Sekitar tiga meter dari posisi mayat perempuan, ditemukan pula bantalan kursi yang mengapung," ujar Imam.
Lokasi penemuan kedua mayat tersebut diperkirakan berjarak delapan mil arah barat dari daratan Pulau Maradapan, atau sekitar 120 mil dari Kotabaru.
Satu mayat dan bantalan kursi yang ditemukan Sudirman langsung dibawa ke Pulau Maradapan, tempat tinggalnya.
Di tengah perjalanan menuju Pulau Maradapan, Sudirman menemukan kembali mayat seorang laki-laki mengapung dengan posisi telentang menghadap langit.
Setibanya di Pulau Maradapan, kedua mayat tersebut diamankan di gedung tenis meja milik warga Desa Maradapan, berikut barang-barang yang ditemukan Sudirman.
Seorang warga Desa Maradapan Muhammad Noor, berinisiatif berangkat ke Pulau Marabatuan, ibukota Kecamatan Pulau Sembilan, dengan menggunakan perahu nelayan untuk mencari signal telepon genggam, dan melaporkan ke anggota Polsek Pulau Sembilan.
Ibnu (30), warga RT.03 Maradapan pada Kamis (15/1) sekitar pukul 07.00 Wita, juga menemukan mayat anak perempuan diperkirakan berumur lima tahun, terapung di sekitar jembatan Pelabuhan Desa Maradapan.
Dengan ditemukannya tiga mayat tersebut, warga langsung menyimpannya di gedung olah raga tenis meja, sambil menunggu tim evakuasi dari Kotabaru.
Sementara itu, tim evakuasi yang menggunakan kapal KP Sadewa dan kapal Polisi 2003 terlambat datang, akibat gelombang tinggi.
Akibatnya masyarakat resah karena mayat mulai mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
Beberapa warga mendesak para tokoh kampung untuk segera menguburkan mayat tersebut, namun tokoh masyarakat tersebut menolak, dan tetap menunggu hingga tim evakuasi datang.
Tag
- # airasia
- # air asia
- # pesawat air asia
- # airasia hilang
- # airasia jatuh
- # airasia qz8501
- # asuransi airasia
- # ekor airasia
- # badan pesawat airasia
- # ekor pesawat airasia
- # evakuasi korban airasia
- # evakuasi airasia
- # jenazah airasia
- # jenazah korban airasia
- # jenazah penumpang airasia
- # kursi airasia
- # pencarian airasia
- # kotak hitam airasia
Berita Terkait
-
Tren Liburan 2025: Dari Lonjakan Pemesanan Hotel hingga Peran Teknologi Booking Cerdas
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Gen Z Malaysia Jatuh Cinta pada Indonesia: Rahasia Promosi Wisata yang Tak Terduga!
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf