Suara.com - Tim Gabungan Basarnas mulai hari ini, Sabtu (31/1/2015), mulai mengerahkan dua armada kpal laut untuk memantau perairan Sulawesi Barat, menyusul termuan dua hari terakhir jenazah dan seripihan yang diduga maskapai AirAsia QZ8501.
"Banyak tanda-tanda para korban Air Asia mulai terserat ke perairan Sulbar. Makanya, Tim SAR Gabungan Sulbar kerahkan dua armada untuk memantau perairan Sulbar yang terletak di Selat Makassar," kata Kepala Pos Basarnas Mamuju Rizal saat dikonfirmasi jurnalis, Jumat malam (30/1/2015).
Dua Kapal Basarnas tersebut menyisir area yang diduga kuat titik bangkai jenazah dan serpihan yang ditemukan para nelayan yang ada di Majene maupun di Mamuju.
"Basarnas akan menyisir Selat Makassar dan akan berlabuh di Pelabuhan Pare-Pare Sulawesi Selatan," katanya.
Dia mengatakan satu kapal Basarnas tersebut kemungkinan besar akan menuju perairan Sulawesi Barat termasuk Mamuju untuk menyisir area pencarian serta satu lainnya menyisir area Selat Makassar dimana sebelumnya nelayan asal Pinrang juga menemukan sosok jenazah yang tidak utuh.
"Ada dua kapal yang berlabuh di Pare-Pare. Kemungkinan satu kapal akan menyisir perairan Majene bahkan ke Mamuju. Yang satunya lagi akan bergabung dalam Sar Gabungan bersama dengan Basarnas Wilayah Makassar," ungkapnya.
Rizal menegaskan, jenazah serta serpihan yang ditemukan nelayan diduga kuat terbawa oleh arus dari titik jatuhnya pesawat di Selat Karimata sampai di perairan Selat Makassar Sulawesi Barat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu