Suara.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Edi Saputra Hasibuan mengatakan sebenarnya nama-nama calon Kepala Kepolisian Indonesia yang baru menggantikan Budi Gunawan sudah di tangan Presiden Joko Widodo. Namun, itu nama lama.
Nama-nama itu bagian dari 5 nama yang diajukan Kompolnas ke Jokowi sebelum Budi Gunawan dipilih. Sekarang sisa 4 nama calon Kapolri yang bisa dipilih Presiden setelah Budi Gunawan akan dibatalkan pencalonannya. Mereka adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Bayu Seno dan mantan Kabareskrim Komjen Suhardi Aliyus.
"5 nama itu kan nama lama. Tadi saya bilang, bisa saja presiden memilih di nama-nama itu. Itu kan sudah di tangan presiden," jelas Eddy saat dihubungi suara.com, Rabu (4/2) pagi.
Menurut dia, Presiden bisa langsung mengajukan nama itu ke DPR. Atau jika Presiden ingin Kompolnas ke menggodog 4 nama itu, bisa juga.
"Keempat nama itu belum melalui pemeriksaan rekam jejak di KPK dan PPATK. Kalau presiden mau, kita akan lakukan. Tapi bisa juga di ajukan langsung," kata dia.
Sementara soal beredarnya nama-nama lain selain 4 nama itu, menurut Edi belum disampaikan ke presiden. Sebab sampai Rabu (4/2) pagi ini Jokowi belum meminta Kompolnas untuk mengajukan nama-nama itu.
"Memang ada yang 8 nama, 9 nama. Selain 4 nama itu, belum diajukan ke presiden," jelas dia.
Sebelumnya, Anggota Tim Sembilan Syafii Maarif memastikan kalau Jokowi batal melantik Budi Gunawan. Syafi’i Maarif yang dihubungi Suara.com, Selasa (3/2/2015) malam, mengungkapkan kalau dirinya sudah mendapat konfirmasi itu dari Presiden langsung melalui telepon.
“Tadi Pak Jokowi telepon saya pukul 19.15 (WIB),” terang Syafii.
Sedang melalui keterangan singkat, Syafii menjelaskan kalau hal itu akan disampaikan sambil mencari waktu yang tepat.
“BG tidak akan dilantik, cari waktu yang tepat,” katanya lagi.
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Reshuffle Kabinet Prabowo: Murni Evaluasi Kinerja atau Sekadar Drama Politik?
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru