Suara.com - Sebanyak 5 Komisioner Komisi Yudisial mengawasi sidang praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/2/2015). Mereka mengawasi karena ditakutkan terjadi intervensi terhadap putusan hakim.
Komisioner KY Imam Anshori menjelaskan pengawasan sidang praperadilan itu dilakukan supaya majelis hakim tidak diintervensi oleh kelompok tertentu. Pengawasan ini dilakukan agar terhindar dari praktik mafia hukum.
"Komisioner yang hadir lima (orang), bersama saya. Kami datang memantau, ingin memastikan hakimnya tidak tertekan baik dari pihak-pihak di dalam maupun massa aksi di luar (pengunjuk rasa pendukung Budi Gunawan)," kata Imam usai persidangan.
Menurut Imam, berdasarkan pantauannya di sidang pertama ini, Majelis Hakim Tunggal Sarpin Rizaldi masih melaksanakan tugasnya sesuai prosedur hukum acaranya. Selama persidangan Sarpin dinilai bertindak profesional dalam memimpin persidangan.
"Saya kira hakim cukup tegas dan cukup memperhatikn imperialitasnya (tidak berpihak dalam proses ambil keputusan). Dua pihak diberikan kesempatan yang sama," ujarnya.
Imam menambahkan, dalam pengawasan itu pihaknya juga meminta hakim menjaga independensinya dan terbebas dari tekanan pihak manapun.
"(semua pihak) menjaga independensi hakim jangan sampai dia merasa tertekan. Hakim harus menjalankan tugas dengan bebas dan tenang," imbaunya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Irjen Kemendagri Monitor Langsung Pelaksanaan Siskamling di Surakarta
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!