Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai kepindahan Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor harus dipikirkan secara matang, terutama dampaknya terhadap kinerja pemerintahan yang bisa menjadi lambat.
"Jangan ini dijadikan ide sesaat," kata Fadli di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/2/2015).
Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo harus melihat daya tampung di Kota Bogor dan juga Istana serta mempertimbangkan upaya berkoordinasi dengan kabinet terkait roda pemerintahan.
"Kalau mau berkantor di Bogor silahkan saja, itu hak presiden. Tetapi, dampaknya perangkatnya apakah juga dapat dipindahkan ke Bogor. Bogor juga sudah macet, daya tampung kendaraan kecil menambah macet," katanya.
Menurut Fadli, pihaknya belum mengetahui pasti rencana Presiden Joko Widodo bekerja di Istana Bogor untuk pindah atau hanya untuk lebih sering bertugas di Bogor.
"Coba dipikirkan jangan ada ide spontan bangun tidur langsung ngomong," katanya.
Terkait rencana kepindahan tersebut, Fadli menambahkan, dirinya mendapatkan informasi dari media saja dan belum ada keterangan resmi mengenai kepindahan Presiden ke Istana Bogor.
"Kabinet tidak harus pindah ke Bogor, karena jarak Jakarta-Bogor sudah dekat, tetapi juga daya tampung di Istana Bogor itu sedikit," katanya.
Saat ditanya apa yang mendasari Presiden Joko Widodo berkantor di Istana Bogor, Fadli mengaku tidak mengetahui jelas alasannya, tetapi ia membantah karena suhu politik yang terjadi saat ini.
"Mungkin di Istana Bogor lebih tenang, yang jelas tidak ada tekanan politik," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari Sekretariat Negara soal wacana kepindahan Presiden Joko Widodo, ke Istana Bogor. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!