Suara.com - Investigator jatuhnya Malaysia Airlines MH17 masih bekerja menyelidiki peristiwa hancurnya pesawat itu di Ukraina. Mereka berdatangan dengan peralatan lengkap ke Ukraina.
Penyelidikan itu dilakukan sejak Juli lalu. Pekan ini adalah pertemuan pertama para investigator internasional di Ukraina. Mereka akan memeriksa retakan dan pola hancurnya pesawat. Para investigator itu dari Ukraina, Malaysia, Australia, Inggris, Belgia dan Jerman.
Reuters melansir, sebelumnya kepingan badan pesawat yang hancur sudah dibawa ke Belanda akhir tahun lalu. Seorang pejabat keselamatan penerbangan Belanda menjelaskan penelitian investigator itu akan fokus ke pertanyaaan benda apa yang menghancurkan MH17.
"Dalam minggu terakhir yang (tim) melakukan beberapa penyelidikan dari reruntuhan, termasuk patah tulang," kata pejabat itu.
Penyidik akan merekonstruksi 3 dimensi dari bagian pesawat di pangkalan angkatan udara Belanda. Ditaretkan rekontruksi itu selesai Maret mendatang. Sehingga keluarga korban bisa melihatnya.
Di laporan terakhir, investigator Belanda menyatakan ada beda berenergi tinggi yang menghantam MH17. Benda itu merobek badan pesawat dan menghancurkannya berkeping-keping hingga jatuh ke daratan.
Sebagian besar penumpang pesawat Boeing 777 yang ditembak jatuh pada 17 Juli tahun lalu adalah warga negara Belanda. Sejauh ini, tinggal tiga jenazah yang belum dapat diidentifikasi oleh ahli forensik di Belanda. Mereka berharap, temuan terbaru bisa membantu tim tersebut mengidentifikasi tiga jenazah tersebut.
Potongan-potongan tubuh itu akan diterbangkan ke Belanda pada hari Sabtu (7/2/2015). Selama ini, pekerjaan tim evakuasi dipersulit oleh pertempuran yang terjadi di sebuah kota dekat lokasi jatuhnya pesawat.
Visser menegaskan, tim evakuasi Belanda tidak dipersenjatai karena mereka tidak terlibat dalam konflik. Ukraina dan negara-negara Barat mengklaim bahwa pesawat dengan rute Amsterdam-Kuala Lumpur itu ditembak jatuh dengan rudal BUK oleh pemberontak Ukraina pro-Rusia. Rudal tersebut diklaim dipasok oleh Rusia. Namun, Rusia menampik tudingan tersebut, dan menuduh pesawat tempur Ukraina-lah yang menembak pesawat dengan 298 orang di dalamnya itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory