Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno mengatakan latihan TNI di Poso, Sulawesi Tengah, bukan bertujuan untuk mencari teroris di daerah itu.
"Di Poso itu medan latihannya cocok. Terkait teroris itu kebetulan. Bukan ditujukan untuk itu. Ini hanya latihan rutin," kata Tedjo usai menemui pimpinan DPR, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Tedjo mengatakan latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perang prajurit.
"Ini tanggung jawab kepada negara, setiap latihan harus meningkat, tujuan utamanya bukan teroris," ujarnya.
Beberapa waktu yang lalu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan kalau dalam latihan menemukan ada anggota teroris bersenjata dan tidak mau menyerahkan diri, bisa ditembak. Menurut Menteri Tedjo, mengatakan hal itu tidak masalah.
"Jadi sekalian, menyerah saja. Tapi latihan ini tidak ada kaitannya dengan teroris. Kebetulan di sana menjadi basis teroris," katanya.
Tedjo menambahkan jumlah prajurit yang ikut latihan di Poso disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan Panglima TNI.
Pernyataan Tedjo berbeda dengan pernyataan Jenderal Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015), lalu. Waktu itu, Jenderal Moeldoko menegaskan kelompok ISIS tidak boleh berkembang di Indonesia. TNI, katanya, akan menempuh berbagai cara untuk menangkalnya.
"Panglima TNI konsisten, ISIS tidak boleh berkembang di Indonesia. ISIS tidak boleh diberi tempat dimana pun," kata Moeldoko.
Saat ini, Moeldoko memiliki kekhawatiran WNI yang pulang dari Suriah -- kawasan basis ISIS -- kemudian melakukan pengkaderan di Indonesia, khususnya Poso.
"Saya khawatir nanti orang-orang Indonesia yang ada di Irak dan Suriah pulang dari sana, dia akan bermarkas di Poso. Nah ini tidak boleh," katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan itu, Moeldoko mengerahkan lebih dari seribu anggota TNI ke Poso untuk melaksanakan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat. PPRC sekaligus untuk memberikan warning kepada orang-orang yang ingin menyebarkan paham dan ajaran ISIS di wilayah Indonesia.
"Maka dari itu, kami bikin latihan PPRC secara besar-besaran di Poso. Pesannya jelas (kepada kelompok ISIS), jangan coba-coba masuk Poso," katanya.
Moeldoko menambahkan latihan PPRC di Poso merupakan bagian dari upaya mencegah gerakan radikal.
"Iya sekaligus (antisipasi ISIS). Begitu prajurit saya melakukan kegiatan, kemudian bertemu dia (kelompok ISIS) yang bersenjata dan tidak mau menyerah ditembak. Jelas itu," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN