Suara.com - Komisi Yudisial siap melayangkan kembali surat pemanggilan kepada kuasa hukum Hakim Sarpin Rizaldi, Hotma Sitompul, untuk diperiksa. Ini merupakan panggilan ketiga setelah dua panggilan sebelumnya tidak dipenuhi. Sarpin adalah hakim yang menangani kasus praperadilan yang diajukan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Jakarta Negeri Selatan.
“KY mempertimbangkan apakah perlu dipanggil untuk ketiga kalinya, karena di dalam peraturan KY kalau sampai tiga kali panggilan belum hadir, maka KY akan melakukan pemanggilan paksa atas bantuan penegak hukum,” kata Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrohman Syahuri di gedung Komisi Yudisial, Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).
Menurut Taufiq kalau saja Hotma mau diperiksa, masalah akan cepat selesai. Hotma akan diperiksa terkait hubungannya dengan hakim Sarpin.
Taufiq mengatakan pemeriksaan ini juga sekaligus untuk mengklarifikasi terkait pernyataan Hotma pascaputusan sidang praperadilan Budi Gunawan.
“Tentu saja kaitannya antara advokat dengan hakim, kan itu ada diatur dalam etik, itu saja yang ingin KY dapatkan, dan mungkin sebentar kalau dia mau datang itu. Sudah saya jelaskan tidak ada kaitan dengan sidang praperadilan, tetapi pascasidang dengan pernyataan-pernyataan beliau terkait dengan Pak Sarpin itu,” kata Taufiq.
Tetapi, kata Taufiq, niat baik Komisi Yudisial tidak disambut baik oleh Hotma. Hotma dinilai malah mempersoalkan legalitas dan prosedur pemanggilan, yang menurut KY sudah sesuai dengan hukum.
“Jadi pak Hotma Itu saya tidak habis pikir ya, mau datang ke KY, tapi tidak mau diperiksa. Karena ada pernyataan beliau di media, Kami hanya ingin mencocokkan apakah itu betul disampaikan atau jangan-jangan itu hanya mungkin salah karena ditulis oleh berita, jangan-jangan ada kesalahan, itu saja. Tetapi selalu saja mempersoalkan legalitas, mempersoalkan prosedur, jadi Pak Hotma ini kayaknya punya SOP sendiri,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional