Suara.com - LSM Hak Asasi Manusia internasional, Amnesty Internasional menyebutkan pembantaian ratusan orang di Universitas College of Garissa, Kenya sebagai aksi intoleransi. Pelaku ingin memecah belah kerukunan umat beragama.
Sang pelaku, kelompok militan Al Shabab sengaja menyasar kejahatannya kepada komunitas non muslim. Aksi ini bukan karena alasan relogius, namun politik. Meski peristiwa bertepatan dengan Paskah.
"Keseluruhan tujuan di sini adalah tidak hanya untuk membuat pemerintah terlihat buruk, tapi akhirnya membuat perpecahan antara komunitas Kristen dan Muslim di Kenya," kata Abdullahi Boru, aktivis Amnesty International kawasan Afrika Timur.
Sementara pihak Keuskupan Agung Katolik menyerukan kepada masyarakat Kenya untuk tidak terpancing. Kaum Katolik diminta bersabar dan menahan diri.
"Kami merasa ditargetkan, kita merasa takut," kata Pastor Willybard Lagho, ketua Keuskupan Agung Katolik dari Mombasa.
Jumat (3/4/2015), kelompok garis keras, Al Shabaab membantai 147 orang di Universitas College of Garissa, Kenya. Serangan ini menjadi yang terburuk di Kenya setelah insiden 1998 di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi oleh Al Qaeda. Kala itu, sebanyak 213 orang tewas dibantai. (csmonitor)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang