Suara.com - DPRD DKI didesak segera membubarkan panitia hak angket untuk menyelidiki dugaan maladministrasi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena kesimpulan panitia yang disampaikan kepada pimpinan dewan ternyata hanya argumentasi yang tidak kuat.
"Pelanggaran etika dan UU 23 Tahun 2014 yang dituduhkan terhadap Ahok sama sekali tidak rasional. Nalar kita sebagai rakyat dengan mudah menyimpulkan, tuduhan itu akan mental," kata Ketua DPP Bidang Organisasi Barisan Relawan Jokowi Presiden Immanuel Hutapea di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (5/4/2015).
Immanuel menegaskan daripada hasil panitia angket DPRD DKI ditolak Kementerian Dalam Negeri dengan alasan tidak sesuai aturan, maka lebih elegan jika DPRD membubarkan panitia.
Hari Barisan Relawan Jokowi Presiden kembali menggalang aksi dukungan untuk Ahok dengan menggelar spanduk untuk ditandatangani, masing-masing sepanjang lima meter. Hingga kini, setelah aksi keenam, komunitas ini menyimpan 210 spanduk berisi tanda tangan.
"Seorang jenderal yang baik bukan hanya harus tahu bagaimana memenangkan pertempuran, juga harus tahu ketika kemenangan tidak mungkin diraih," kata Immanuel mengutip kata-kata Polybius, filsuf Yunani Kuno, yang hidup 200-118 Sebelum Masehi.
"Kalau saja DPRD DKI memahami makna kata-kata Polybius, maka jalan terbaik adalah membubarkan panitia angket, kemudian berdamai dengan Gubernur Ahok. Di lain pihak, sudah seharusnya Gubernur Ahok mengulurkan tangan untuk berbaikan kembali," Immanuel menambahkan.
Immanuel kemudian mengutip sejumlah hasil survei lembaga penelitian, di antaranya Cyrus Network. DPRD DKI, katanya, harus ingat bahwa dalam perseteruan sekarang ini, 63,4 persen masyarakat Jakarta percaya kepada Ahok, hanya 8,6 persen yang percaya kepada DPRD. Hanya 17,5 persen menilai Ahok bergaya kasar, sebaliknya 50,3 persen menilai gaya Ahok adalah bukti keberanian.
Sedangkan penelitian lembaga Populi Center, 42 persen rakyat Jakarta lebih percaya Ahok, yang percaya kepada DPRD hanya 7,4 persen. Tingkat kepuasan terhadap Ahok 70 persen, dan 62 persen rakyat Jakarta setuju Ahok melanjutkan kepemimpinan.
"Jalan paling bijaksana, bubarkan panitia angket," kata Immanuel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat