Suara.com - Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) memprotes pemblokiran laman situs yang dianggap radikal oleh pemerintah tidak bisa dengan cara pukul rata.
"Tidak bisa dipukul rata sebetulnya kan salah juga jika begitu bisa saja situs yang diblokir itu tidak radikal namun karena menyandang satu agama tertentu maka terkena imbasnya," kata Ketua Umum Peradah Wayan Sudane di Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Wayan mengatakan, pihaknya setuju untuk dilakukan pemblokiran situs yang menyebarkan paham radikalisme oleh pemerintah, tanpa memandang berasal dari mana dan ajaran agama apapun tetapi harus dengan kajian yang penuh kehati-hatian.
"Saya setuju dengan pemblokiran situs radikal apapun tanpa memandang ajaran agamanya, namun yang harus diingat adalah harus ada kajian yang mendalam dan penuh kehati-hatian, tidak bisa dipukul rata begitu saja," katanya.
Dia menjelaskan, seharusnya pemerintah dmelakukan kajian mendalam dengan melibatkan pakar-pakar seperti tokoh agama, sosiolog, psikolog, antropolog, dewan pers dan lainnya agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
"Dengan melibatkan para pakar tersebut kajiannya akan baik serta indikator pemisah mana situs yang radikal dan yang tidak akan lebih mudah dibedakan. Hasilnya juga bisa dipertanggung jawabkan," ujarnya.
Lebih lanjut Wayan juga mengusulkan Kemenkominfo dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak organisasi keagamaan besar seperti Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah untuk merundingkan masalah ini.
"Ini kan isu sensitif, di muslim kita kenal dua organisasi keagamaan yang mainstream yaitu NU dan Muhammadiyah serta umat beragama lainnya harusnya diajak merundingkan bersama masalah ini sehingga bisa dicari akar permasalahan dan cara penanggulangan terbaik seperti apa ke depannya. Agar efeknya jangan seperti orang yang sakit kepala lalu diberi obat dan besoknya terjangkit lagi," katanya.
Seperti diberitakan, terdapat 22 laman internet yang diblokir karena diduga menyebar paham dan ajaran radikalisme, termasuk paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!