Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020 Megawati Soekarnoputri mempersilakan jajarannya yang enggan disebut sebagai petugas partai untuk keluar dari partai.
"Ingat kalian adalah petugas partai. Petugas partai itu adalah perpanjangan tangan dari partai," kata orang nomer satu di PDI Perjuangan itu pada pidato penutupan Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, Sabtu (11/4/2015).
Menurut Megawati, semua kader PDI Perjuangan yang menduduki jabatan, baik di legislatif maupun di eksekutif di semua tingkatan adalah petugas partai.
Semua tingkatan yang dimaksudkan Megawati adalah jabatan mulai dari tingkatan terendah hingga tingaktan tertinggi.
"Kalau kalian tidak mau disebut sebagai petugas partai, silakan keluar dari partai," katanya.
Sebelumnya, Megawati juga menyinggung soal sebutan petugas partai ketika menyampaikan pidato politik pada pembukaan kongres pada Kamis (9/4/2015). Pada saat itu, Megawati mengatakan proses seleksi kader untuk menduduki jabatan di struktur kepengurusan dilakukan melalui serangkaian tes terkait kapasitas, kepemimpinan, loyalitas, dan dedikasi.
Dalam melakukan seleksi tersebut, Megawati melihat cermin diri dari sejumlah kader yang masuk dalam nominasi calon pimpinan di PDI Perjuangan. Dalam prosesnya, kata Megawati, ada beberapa kader yang enggan disebut sebagai petugas partai.
"Dari sikap tersebut, saya jadi lebih mengetahui karakter kader tersebut," katanya.
Dari serangkaian seleksi yang dilakukannya, dia menyimpulkan ada tiga kelompok kader di PDI Perjuangan.
"Ada kader yang sungguh-sungguh ingin mengabdi di partai, kader yang ingin mencari keuntungan di partai, serta kader yang memanfaatkan partai untuk menjadi batu loncatan meraih jabatan yang lebih tinggi," katanya.
Berita Terkait
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026