Suara.com - Sejumlah pengamat menyayangkan terdepaknya beberapa kader potensial Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dari jajaran kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan hasil Kongres IV di Bali, 9-11 April.
"Sangat disayangkan memang, kader-kader muda potensial, berkualitas dan pekerja keras membesarkan partai seperti Maruarar Sirait, Rieke dan Eva justru didepak," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya Megawati Soekarno Putri yang terpilih lagi secara aklamasi menjadi Ketum DPP PDI-Perjuangan telah mengumumkan susunan jajaran pimpinan DPP. Namun nama kader potensial seperti Maruarar Sirait, Rieke Diah Pitaloka, Eva Kusuma Sundari dan Pramono Anung yang tersingkir.
Mereka tak masuk lagi dalam susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan hasil Kongres IV di Bali. Padahal, menurut Qodari mereka dikenal sangat aktif yang berkualitas serta gigih bekerja keras membesarkan partai dalam membesarkan partai dengan cara masing-masing. Ara dan Rieke, tambah Qodari, adalah lumbung suara untuk partai PDI-P di dapilnya.
"Keduanya juga tokoh yang kreatif dalam menjaring relawan dan pemilih pemula untuk partai," katanya.
Sementara itu, pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menyayangkan langkah Mega yang tak menjadikan Maruarar (Ara) menjadi pengurus pusat partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Itu sangat disayangkan ya. Kalau Maruar Sirait, Eva Sundari, dan lain-lain yang berpotensi tidak masuk itu yang jadi pertanyaan," kata Boni sebagaimana dikutip kantor berita Antara.
Tapi Boni tak berprasangka terkait tidak ditempatkannya kembali Ara sebagai Pengurus DPP PDIP.
"Saya tidak mencurigai apa-apa, tapi itu tetap menjadi pertanyaan. Ara dan Eva kan ini tidak ada di pemerintahan, kenapa enggak masuk," katanya.
Mungkinkah Presiden ke-5 ini masih marah pada Maruarar. Jika menengok saat penyusunan Kabinet Kerja, Oktober tahun lalu, Anda tentu masih ingat bagaimana nama Ara sempat disebut-sebut akan menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, namun dicoret di detik-detik terakhir, karena tidak mendapat 'restu' dari Mega.
Ara yang kini menjadi anggota DPR, pada kepengurusan sebelumnya menjadi ketua DPP PDIP bidang Pemuda dan Olahraga periode 2005-2010 dan 2010-2015. Posisi ketua bidang pemuda dan olahraga, kini dipercayakan kepada Sukur Nababan. Sukur yang juga anggota DPR merupakan salah satu kader di Taruna Merah Putih, salah satu organisasi sayap PDIP yang kini dipimpin Maruarar.
Berita Terkait
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana