Kota Amsterdam, Belanda. (Shutterstock)
Tiga pemuda berprestasi dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yakni Titik Lestari, Lasiyatun, dan Wahyu Zaenur Roziqin, melawat ke Belanda atas undangan Plan-Netherlands, LSM yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi pemuda.
Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi mengatakan lawatan selama 10 hari itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain kunjungan ke berbagai instansi di Amsterdam, Leiden, dan Utrech, presentasi ke perusahaan donatur Plan Netherlands, tinggal di keluarga Belanda, dan bertamu ke KBRI Den Haag.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo menerima rombongan yang diketuai Lukas Kristian, Project Manager Youth Economic Empowerment Plan Indonesia, bersama staf Plan Netherlands dan pengurus Indonesia Netherands Youth Society (INYS) di kantor KBRI Den Haag.
Dalam anjangsana tersebut Lukas menjelaskan kegiatan Plan Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang membantu anak-anak kurang mampu di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan, anak dan pemberdayaan ekonomi pemuda.
Di Indonesia, proyek ini dimulai tahun 1969 dan terus berkembang. Pada tahun 2004 dilakukan di Rembang Jawa Tengah dan pada tahun 2015 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan program yang dibawa ke Belanda sekarang ini bertajuk "The Road to Happiness", yang diberikan kepada anak didik Plan Indonesia yang dinilai berprestasi.
Titik (21 ) adalah seorang aktivis yang membantu mengajar anak anak yang kurang mampu. Selain sebagai guru di SD Kajar 2, Titik aktif mendatangi anak-anak usia sekolah yang tidak disekolahkan orang tuanya karena faktor ekonomi.
Titik juga memberikan penyuluhan agar remaja di desanya tidak menikah di usia dini dengan harapan bisa mencapai tingkat hidup yang lebih baik dan bisa berkarya untuk masa depan mereka.
Sementara Lasiyatun (24) seorang penggerak usaha anyaman bambu di Desa Dadapan. Plan Indonesia menilai kecakapan Lasiyatun dalam mengelola usaha kecil ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya. Lasiyatun adalah hasil didikan organisasi tersebut untuk dapat mengelola usaha kecil dengan lebih profesional.
Sedangkan Wahyu, mantan tukang batu yang karena mengikuti pelatihan dari organisasi ini kemudian berhasil dan akhirnya alih profesi menjadi pekerja di salah satu mini market di Rembang. Karena ketekunannya mengikuti pelatihan pemberdayaan di Plan Indonesia, Wahyu berhasil terpilih menjadi salah satu pegawai berprestasi tingkat nasional yang diadakan mini market.
Selama bertemu dengan KUAI KBRI Den Haag, para pemuda berprestasi itu menceritakan pengalamannya selama kunjungan di Belanda. Salah satunya adalah kesempatan untuk berkenalan dengan generasi muda Belanda yang tergabung dalam INYS dan Plan Netherlands. Mereka juga berkeinginan untuk menjalin kemitraan.
Pada Mei mendatang Aafke van der Heide dan Arsjaad Imami dari Plan Netherlands akan melakukan kunjungan balasan ke Rembang.
Menutup pertemuan tersebut, Ibnu Wahyutomo berpesan agar para pemuda Indonesia terus meningkatan kemampuan dan pengetahuan dalam menghadapi persaingan yang lebih ketat. Kepada pengelola program ia menyarankan untuk melibatkan pemerintah daerah setempat. KBRI Den Haag siap membantu kegiatan yang dinilai positif ini. (Antara)
Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi mengatakan lawatan selama 10 hari itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain kunjungan ke berbagai instansi di Amsterdam, Leiden, dan Utrech, presentasi ke perusahaan donatur Plan Netherlands, tinggal di keluarga Belanda, dan bertamu ke KBRI Den Haag.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo menerima rombongan yang diketuai Lukas Kristian, Project Manager Youth Economic Empowerment Plan Indonesia, bersama staf Plan Netherlands dan pengurus Indonesia Netherands Youth Society (INYS) di kantor KBRI Den Haag.
Dalam anjangsana tersebut Lukas menjelaskan kegiatan Plan Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang membantu anak-anak kurang mampu di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan, anak dan pemberdayaan ekonomi pemuda.
Di Indonesia, proyek ini dimulai tahun 1969 dan terus berkembang. Pada tahun 2004 dilakukan di Rembang Jawa Tengah dan pada tahun 2015 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan program yang dibawa ke Belanda sekarang ini bertajuk "The Road to Happiness", yang diberikan kepada anak didik Plan Indonesia yang dinilai berprestasi.
Titik (21 ) adalah seorang aktivis yang membantu mengajar anak anak yang kurang mampu. Selain sebagai guru di SD Kajar 2, Titik aktif mendatangi anak-anak usia sekolah yang tidak disekolahkan orang tuanya karena faktor ekonomi.
Titik juga memberikan penyuluhan agar remaja di desanya tidak menikah di usia dini dengan harapan bisa mencapai tingkat hidup yang lebih baik dan bisa berkarya untuk masa depan mereka.
Sementara Lasiyatun (24) seorang penggerak usaha anyaman bambu di Desa Dadapan. Plan Indonesia menilai kecakapan Lasiyatun dalam mengelola usaha kecil ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya. Lasiyatun adalah hasil didikan organisasi tersebut untuk dapat mengelola usaha kecil dengan lebih profesional.
Sedangkan Wahyu, mantan tukang batu yang karena mengikuti pelatihan dari organisasi ini kemudian berhasil dan akhirnya alih profesi menjadi pekerja di salah satu mini market di Rembang. Karena ketekunannya mengikuti pelatihan pemberdayaan di Plan Indonesia, Wahyu berhasil terpilih menjadi salah satu pegawai berprestasi tingkat nasional yang diadakan mini market.
Selama bertemu dengan KUAI KBRI Den Haag, para pemuda berprestasi itu menceritakan pengalamannya selama kunjungan di Belanda. Salah satunya adalah kesempatan untuk berkenalan dengan generasi muda Belanda yang tergabung dalam INYS dan Plan Netherlands. Mereka juga berkeinginan untuk menjalin kemitraan.
Pada Mei mendatang Aafke van der Heide dan Arsjaad Imami dari Plan Netherlands akan melakukan kunjungan balasan ke Rembang.
Menutup pertemuan tersebut, Ibnu Wahyutomo berpesan agar para pemuda Indonesia terus meningkatan kemampuan dan pengetahuan dalam menghadapi persaingan yang lebih ketat. Kepada pengelola program ia menyarankan untuk melibatkan pemerintah daerah setempat. KBRI Den Haag siap membantu kegiatan yang dinilai positif ini. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
-
Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Media Belanda Sebut Mees Hilgers Cocok Bela Ajax Amsterdam, Apa Alasannya?
-
Media Belanda: Menurut Data Mees Hilgers Cocok ke Ajax Amsterdam
-
Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem