Gerakan Anti Korupsi. [Anyara]
Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan anggota DPR RI dari PDI-Perjuangan Adriansyah menjadi tersangka kasus korupsi, membuat Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia Dewi Haroen menilai masyarakat akan menjauhi partai yang terlibat kasus korupsi.
"Kalau menurut saya, semua partai buat saya jelek. Hati-hati kondisi ini, dengan kondisi ini partai politik yang dibilang wong cilik ini ternyata korupsi, sehingga membuat ketidak percayaan dari masyarakat," ujar Dewi usai diskusi dikawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).
Setelah adanya peristiwa itu, Dewi menilai, nantinya akan banyak masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
"Ini gongnya lagi kader PDIP terlibat korupsi, ini yang mengakibatkan masyarakat tidak percaya lagi terhadap partai politik. Orang-orang udah membenci DPR, orang-orang udah sebut anggota DPR itu sarang korupsi. Artinya dibenak masyarakat tidak perlu lagi pemilu," tegas dia.
"17 tahun kita reformasi tapi hasilnya tidak ada apa2. Hasilnya adalah orang yang udah memilih Jokowi yang dianggap baik ternyata harga barang-barang naik," Dewi menambahkan.
Dewi mengatakan, nantinya masyarakat sudah tidak lagi menganggap penting para partai politik. Nantinya orang lebih memilih wakil rakyat yang mampu mensejahterahkannya serta mampu menciptakan ketentraman.
"Ini bukan Pak Jokowi yang dirugikan, semua orang dirugikan karena nantinya akan menginginkan pemimpin yang kuat, pemimpin yang tidak peduli dia dipilih rakyat apa tidak, yang penting bisa mensejahterakan masyarakat, keamanan, dan ketentraman," kata dia pula.
"Kalau menurut saya, semua partai buat saya jelek. Hati-hati kondisi ini, dengan kondisi ini partai politik yang dibilang wong cilik ini ternyata korupsi, sehingga membuat ketidak percayaan dari masyarakat," ujar Dewi usai diskusi dikawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).
Setelah adanya peristiwa itu, Dewi menilai, nantinya akan banyak masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
"Ini gongnya lagi kader PDIP terlibat korupsi, ini yang mengakibatkan masyarakat tidak percaya lagi terhadap partai politik. Orang-orang udah membenci DPR, orang-orang udah sebut anggota DPR itu sarang korupsi. Artinya dibenak masyarakat tidak perlu lagi pemilu," tegas dia.
"17 tahun kita reformasi tapi hasilnya tidak ada apa2. Hasilnya adalah orang yang udah memilih Jokowi yang dianggap baik ternyata harga barang-barang naik," Dewi menambahkan.
Dewi mengatakan, nantinya masyarakat sudah tidak lagi menganggap penting para partai politik. Nantinya orang lebih memilih wakil rakyat yang mampu mensejahterahkannya serta mampu menciptakan ketentraman.
"Ini bukan Pak Jokowi yang dirugikan, semua orang dirugikan karena nantinya akan menginginkan pemimpin yang kuat, pemimpin yang tidak peduli dia dipilih rakyat apa tidak, yang penting bisa mensejahterakan masyarakat, keamanan, dan ketentraman," kata dia pula.
Komentar
Berita Terkait
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Ibu-ibu di Sumut Lebam Dihajar Sekuriti Toba Pulp Lestari, PDIP Ancam Bentuk Pansus Agraria
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Puan Maharani Tanggapi Dingin Manuver Politik Jokowi untuk Prabowo-Gibran 2 Periode
-
Hasto PDIP Optimis Lahirnya Petani Muda di Tengah Krisis Pangan dan Soroti Petani Tanpa Lahan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram