Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kesal dengan penyelenggara acara, alias EO Divine Production yang menggagas pesta bikini untuk merayakan pesta kelulusan siswa SMA/SMA di Jakarta dan Bekasi.
"Itu udah kebablasan, keterlaluan ya. Jadi kalau saya baca di media ini kan event organizernya yang keterlaluan dan kurang ajar, memanfaatkan momentum UN ini hanya untuk kepentingan bisnis dan eksploitasi para lulusan SMU," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Djarot juga menilai, pendidikan itu harusnya tidak hanya menjadikan siswa-siswinya pintar, melainkan para guru dan orangtua juga diharapkan dapat membangun karakter dan budi pekerti.
"Inilah pentingnya bahwa pendidikan kita itu bukan hanya sekedar membikin anak itu pandai secara intelektual, tetapi lebih mendasar bahwa pendidikan itu harus membangun karakter, budi pekertinya," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga mengungkapkan munculnya budaya barat lantaran dampak dari globalisasi yang berlebihan, dan kurangnya pengawasan dari para orangtua.
"Itulah dampak dari globalisasi yang berlebih-lebihan. Sehingga globalisasi diidentikan dengan westernisasi, itu budaya-budaya barat yang tudak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia coba dimasukkan ke sini," terang Djarot.
Pesta itu digagas oleh event organizer bernama Divine Production, rencananya akan digelar di The Hotel Media and Towers, Jakarta Pusat pada tanggal 25 April 2015 dengan mengenakan kostum ala bikini.
Belakangan acara itu dibatalkan karena menjadi sorotan berbagai pihak.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!